Puisiku pucat pasi tanpa diksi
Mengembara di jari-jemari tanpa lelah
Menjamur penuh gemuruh ke segala arah
Puisiku hambar tanpa asa
Menempel pada kertas-kertas pesanan
Menjadi simbol eksistensi diri
Puisiku kosong tanpa pesan
Dijadikan syair membelai semata
Dilelang murah tak seberapa
Puisiku cermin diriku
Puisiku harus melangit
Menyampaikan pesan tak berkelit
Puisiku tak boleh teronggok di ruang gelap
Puisiku harus disantap lahap
Bagi siapa saja yang butuh nutrisi
Puisiku harus terus berlari
Tanpa henti!
Tangerang, 1 Juli 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI