Emas berjangka diperdagangkan lebih rendah selama sesi perdagangan Jumat (13/1) mengakhiri sesi keunungan dalam 3 sesi sebelumnya. Emas kembali diperdagangkan lebih rendah ditengah menguatnya indeks dolar AS setelah S&P memperingkatkan akan menurunkan peringkat utang 16 negara Uni Eropa, penundaan perbincangan dalam penghapusan 50% utang Yunani oleh pihak swasta dan hasil yang mengecewakan pada laporan keuangan JP Morgan yang memberikan cerminan bagi perusahaan keuangan lainya .
Emas berjangka kontrak Februari berakhir turun $ 16,90 per ounce, atau 1%, menjadi $1,630.80 Â per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange, setelah sempat diperdagangkan hingga setinggi $1,650.70 dan serendah $ 1,625.70 per ounce. Dalam satu minggu terakhir emas mencatatkan keuntungan sebesar 0.9%. Sementara spot emas diperdagangkan turun $7.90 atau 0.48% berakhir pada $1,640.90.
Menguatnya Indeks dolar AS yang merupakan factor bearish pada pasar logam mulia pada Jum’at (13/1) diperdagangkan pada 81,518 naik dari 81,313. Sementara Euro turun lebih dari 1% terhadap dolar menjadi $ 1,2664.
Pagi ini, emas dibuka sedikit lebih tinggi pada $1,632.10, meski demikian para investor nampaknya masih sedikit ragu untuk masuk kedalam pasar pada pagi ini, meski indeks dolas AS juga diperdagankan lebih tinggi namun hal ini tidak dijadikan alasan oleh beberapa investor untuk mendorong harga emas bergerak lebih tinggi, mengingat bahwa sejak perdagangan awal tahun ini emas dan dolar AS lebih sering diperdagangkan searah.
Pagi ini, emas diperdagangkan pada kisaran sempit antara support $1,628.80 dan resistances $1,637.40. Penembusan masing-masing titik-titik merupakan sinyal trend harga emas pada hari ini. Jika harga berhasil menembus dan bertahan dibawah support $1,628.80 maka diperkirakan harga emas akan mampu bergerak pada area $1,619.30 ; $1,608.70. sebaliknya jika harga mampu menembus titik resistances $1,637.40 maka harga emas diperkirakan mampu bergerak pada area $1,642.90 (target lebih kecil). Â lihat grafik
