Kerusakan lingkungan ini tidak hanya mengancam kelestarian alam, tetapi juga kehidupan masyarakat yang bergantung pada sumber daya alam tersebut. Bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan yang semakin sering terjadi adalah akibat langsung dari kerusakan lingkungan.Â
Ironisnya, masyarakat yang paling terkena dampaknya adalah mereka yang paling miskin dan rentan. Sumber daya alam yang seharusnya menjadi berkah justru menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup mereka. Pendidikan yang Tidak Merata Pendidikan adalah kunci untuk mengelola kekayaan alam dengan bijak.Â
Sayangnya, pendidikan di Indonesia masih jauh dari merata. Di banyak daerah, terutama di wilayah-wilayah terpencil yang kaya akan sumber daya alam, akses terhadap pendidikan berkualitas sangat terbatas. Tanpa pendidikan yang memadai, masyarakat sulit untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dan ikut serta dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Pendidikan yang buruk juga membuat masyarakat lebih mudah dimanipulasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, baik itu pemerintah, pengusaha, atau elit politik. Mereka yang seharusnya menjadi pelindung kekayaan alam justru sering kali menjadi korban dari ketidakadilan dan eksploitasi.
      Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, tetapi sayangnya, kekayaan ini belum diimbangi dengan kebijakan yang bijak, pengelolaan yang baik, dan distribusi yang adil. Korupsi yang mengakar, ketimpangan sosial, kerusakan lingkungan, dan pendidikan yang tidak merata adalah beberapa faktor utama yang menyebabkan kita tetap "bodoh" dan "miskin" di tengah-tengah kekayaan yang melimpah.Â
Untuk keluar dari lingkaran ini, kita perlu perubahan yang mendasar dalam cara kita mengelola sumber daya alam, memerangi korupsi, dan meningkatkan pendidikan. Hanya dengan begitu kita bisa benar-benar memanfaatkan kekayaan alam kita untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dan memastikan bahwa kekayaan ini tetap ada untuk generasi yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H