Vape atau dikenal dengan "Rokok Elektrik" awalnya dirancang untuk membantu perokok berhenti dengan cara yang dianggap lebih aman, dengan tidak ada tambahan "Tar" dan hanya nikotin. Namun, kini vape justru menjadi tren di kalangan Gen Z, lebih sebagai gaya hidup daripada kebutuhan. Desain modern, rasa yang bisa meniru buah dan sampai makanan sehari-hari, dan konten media sosial yang menggambarkannya keren dan sangat menarik membuat banyak remaja, termasuk yang sebelumnya tidak merokok, tertarik mencobanya.
Namun, di balik tren yang berbahaya tersebut, ada bahaya yang tak bisa diabaikan. Berlindung dibalik kata-kata "vape itu sehat, aman kok gak akan berbahaya" vape tetap mengandung nikotin, yang sifatnya adiktif. Banyak pengguna muda tidak sadar bahwa kebiasaan ini dapat merusak kesehatan fisik dan mental mereka. Lebih parahnya, beberapa orang bahkan mencampur cairan vape dengan zat-zat berbahaya seperti narkotika dan lainnya, yang berpotensi menimbulkan dampak kesehatan yang sangat serius.
Selain dampak kesehatan, penyalahgunaan vape juga menciptakan masalah sosial. Bagi sebagian anak muda, vape bukan sekadar alat, melainkan simbol status sosial. Pasti kalau ke kafe zaman sekarang pasti anak muda atau Gen Z membawa yang mereka sebut device, pod, atau lainnya. Mereka rela menghabiskan uang untuk membeli device mahal dan liquid rasa eksklusif hanya demi terlihat keren. Hal ini membuat banyak anak muda terbiasa menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak terlalu penting, sehingga kurang produktif. Untuk mengatasi fenomena ini, peran semua pihak sangat penting. Generasi muda perlu memahami risiko kesehatan dari vape dan menyadari bahwa tidak semua tren layak diikuti.
Vape memiliki tujuan positif jika digunakan sebagaimana mestinya. Namun, penyalahgunaan oleh Gen Z menjadikan ancaman baru. Edukasi dan regulasi lebih ketat sangat dibutuhkan untuk mencegah tren ini semakin meluas. Masa depan generasi muda lebih penting daripada sekedar kepulan asap strawberry cheesecake atau iced watermelon tea.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI