Hari-hari belakangan ini memiliki catatan penting bagi partai politik pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Maaruf Amin.Â
Semenjak Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengeluarkan pernyataan dalam pidato politiknya yang berjudul "Beda Kami, PSI dengan Partai Lain" pada Festival 11 di Medan, Sumatera Utara, pada Senin (11/3/2019) langsung membuat gusar sesama partai pendukung pasangan calon 01.
Dalam pidato tersebut Grace menyindir PDI Perjuangan dan Partai Golkar, serta sejumlah partai politik nasionalis lainnya terkait maraknya peraturan daerah yang menurutnya diskriminatif, seperti perda berbasis agama.
Imbas pernyataan tersebut membuat sesama partai pendukung meradang. Partai Golkar menganggap serangan tersebut sebagai upaya PSI untuk menaikkan elektabilitas agar lolos ke parlemen.
"PSI sedang mencoba mencuri perhatian dengan mengampanyekan isu-isu perda syariah dan intoleransi. Ini bagian dari upaya elektoral PSI agar mendapatkan dukungan publik dalam Pilpres 2019 untuk meraih Parlementary Treshold sebesar 4%," tutur Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily beberapa waktu lalu.
Setali tiga uang, PDIP ikut meradang dan menganggap pernyataan pimpinan PSI Grace Natalie itu kekurangan informasi.
"Mungkin partai baru ini kurang informasi. Dalam kasus-kasus tertentu terlihat genit atau lebai," kata Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno dikutip dari media online.
Sementara itu, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) turut memberikan kritik tajam kepada PSI terkait pernyataan yang dilontarkan. Singkatnya, saling serang diantara partai politik pendukung pasangan 01 tersebut semakin sengit.
Di luar perdebatan itu, seperti dikutip dari media online tempo.co, tadi malam Wakil Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar Akbar Tanjung dalam pidato koordinasi anggota Partai Golkar Provinsi Banten mengatakan Partai Nasdem memiliki niat jahat terhadap Partai Golkar.
"Kalau dalam soal kompetisi sih ya boleh-boleh saja, kalau kompetisi kita harus selalu siap, tapi kalau orang punya indikasi jahat ya kita harus waspada," kata Akbar usai konsolidasi Partai Golkar di Gedung Intermark BSD, Jumat, 15 Maret 2019.
Menurut Akbar Tanjung, dirinya tidak perlu menyebut indikasi jahatnya seperti apa. Ia hanya mengatakan bahwa ada suatu indikasi jahat yang dirasakannya.