Trenten merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Desa Trenten mempunyai luas wilayah 375 ha yang mayoritas merupakan lahan perkebunan kelapa. Desa Trenten merupakan sentral industri olahan kelapa yang didukung oleh sumber daya manusia di Desa Trenten yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan).Â
Gapoktan di desa ini telah mengolah kelapa menjadi berbagai produk olahan di antaranya gula semut dan gula kelapa. Kelapa yang dimanfaatkan menyisakan limbah berupa serabut dan tempurung kelapa yang menumpuk sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap dan menyebabkan keadaan tanah menjadi infertil atau tidak subur akibat zat tanin yang terkandung dalam serabut kelapa.
Tim PPK ORMAWA BEM KM FMIPA UGM dengan judul proposal "Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Limbah Kelapa Menjadi Briket, Cocopeat, dan Cocofiber untuk Mendukung Zero Waste dan Perekonomian Masyarakat Desa Trenten" bertujuan untuk mengolah limbah tempurung kelapa menjadi briket, sedangkan limbah serabut kelapa akan diolah menjadi cocopeat dan cocofiber.Â
Program yang ditawarkan merupakan sarana pendukung perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-8 yaitu Decent Work and Economic Growth. Sasaran utama dari program ini adalah masyarakat Desa Trenten yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Manunggal Jati. Gapoktan Manunggal Jati terdiri dari gabungan kelompok tani yang tersebar di 7 dusun di Desa Tentren.
Program yang diusung oleh PPK Ormawa BEM KM FMIPA ini diketuai oleh Griselda Lituhayu Tetuko Jakti dengan anggota sebanyak 13 orang dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan dibimbing secara langsung oleh dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Mokhammad Fajar Pradipta, S.Si., M.Eng.Â
"Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat tercipta kolaborasi antara masyarakat di Desa Trenten khususnya anggota Gapoktan dengan anggota tim BRICOFI, sehingga dapat meningkatkan perekonomian di Desa Trenten," ujar Griselda Senin (1/7).
Program diawali dengan pengenalan manajemen limbah dan zero waste serta pelatihan pengolahan limbah menjadi briket, cocopeat, dan cocofiber (BRICOFI) yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya zero waste dan adanya potensi dalam limbah produksi olahan kelapa. Pelatihan manajemen usaha dan pemasaran juga dilakukan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memperluas target pasar sehingga pemasaran menjadi lebih efektif. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H