Mohon tunggu...
M. Aminulloh RZ
M. Aminulloh RZ Mohon Tunggu... Guru - Hidup Berpetualang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Politik hanya momentum, berbuat baik selamanya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Resesi Toleransi

12 Oktober 2020   10:30 Diperbarui: 12 Oktober 2020   10:37 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agama yang paling dicintai Allah SWT adalah agama yang "hanif" (lurus) dan toleran (HR Bukhari). Pandangan hidup manusia yang menjadi dasar beragama adalah ajaran yang lurus (hanif). Ajaran agama yang dibawa oleh para Nabi terdahulu sebelum Nabi Muhammad SAW. 

Selain ajaran agama yang lurus, ajaran kemurahan hati dan toleran (tasamuh). Toleransi artinya rasa hormat, penerimaan, dan apresiasi terhadap budaya dan keragaman ekspresi. Toleransi juga dapat diartikan sebagai harmoni dalam perbedaan.

Arti lain dari sikap toleran, adalah tanggung jawab untuk senantiasa menjunjung tinggi hak asasi manusia, pluralisme, demokrasi, dan supremasi hukum. Toleransi menolak seluruh pemahaman ekstremisme, dogmatisme dan absolutisme. 

Memandang ketidakadilan, bukan berarti toleransi akan menerimanya begitu saja, toleransi pun memiliki batas tertentu yang tidak dapat membiarkan aktivitas-aktivitas perbuatan intoleran. 

Faktanya, manusia diciptakan oleh Tuhan dengan segala perbedaan dalam berbagai sudut; pria-wanita; warna kulit; bahasa, etnis, ras, suku, bangsa, agama, pola pikir, karakter dan segala heterogenitas. Oleh karena itu, seseorang tidak bisa memaksakan kehendak dan pandangan menurut dirinya saja.

Al-Quran secara tegas menyatakan, Sekiranya Allah menghendaki, niscaya ummat manusia akan dijadikan-Nya ummat yang satu, tetapi Allah hendak menguji ummat manusia terhadap pemberian-Nya, maka umat manusia diperintahkan berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan (QS. Al-Maidah [5]: 48). 

Toleransi al-Quran, sangat menghargai kebebasan pandangan dan keyakinan setiap manusia. Tuhan sendiri tidak memutuskan menjadi satu keyakinan, lantas kita sebagai hamba-Nya, mengapa berperilaku melebihi kehendak Tuhan?

Dunia Barat modern, toleransi menjadi prinsip politik menuju sukses besar, terutama prinsip keyakinan beragama yang merupakan hak individu. Orang Barat dalam hal perbedaan pendapat harus dilindungi, dan kesamaan pendapat, tidak harus menjadi stabilitas sosial. 

Namun, gagasan toleransi yang telah terbangun oleh masyarakat Barat, bukan merupakan hal yang baru. Pada filsafat Yunani ala  filsuf Socrates (470-399), bahwa pengetahuan menghasilkan kebijaksanaan, akan tetapi kebijaksanaan tidak dapat diterapkan melalui paksaan, melainkan oleh ruang dialog dan musyawarah yang toleran. 

Menaruh perhatian dalam kehidupan keagamaan, diungkapkan Sudibyo Markus dalam buku Dunia Barat dan Islam: Cahaya di Cakrawala (2019), mengungkapkan Peta Agama-Agama Dunia versi Majalah National Geographic, melukiskan beberapa fenomena menarik. 

Pertama disebutkan Negara dengan total 99,9% penduduknya menganut agama tertentu, seperti Nigeria (Islam), Kenya (Kristen),  Bhutan (Buddha) dan lainnya. Indonesia, walau jumlah absolut ummat Islamnya justru terbesar di dunia, tapi tidak masuk kategori "mayoritas mutlak" atau 99,9%. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun