Mohon tunggu...
EMA MALIKA
EMA MALIKA Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Seorang manusia biasa dengan semangat luar biasa! Saya pencinta ide-ide seru, mulai dari belajar sambil ketawa hingga menemukan hal-hal sederhana yang bikin hati hangat. Buat saya, hidup itu seperti adonan kue: perlu dicampur dengan kreativitas, ditambah bumbu semangat, dan jangan lupa sejumput humor. Tanpa itu semua, hidup rasanya hambar—kayak gorengan tanpa sambal! Di tengah kesibukan nugas, saya sering mencari inspirasi dari hal-hal kecil di sekitar. Katanya, "Belajar nggak harus selalu serius, kan?" Jadi, kalau ketemu saya, siap-siap mendengar cerita random yang mungkin nggak nyambung, tapi saya jamin nggak bakal bikin ngantuk.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Main Stage untuk Mimpi, Mengenalkan Profesi melalui Drama Anak dengan Teknik Role Play

2 Desember 2024   11:14 Diperbarui: 2 Desember 2024   12:43 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: www.kajianpustaka.com)

Pernahkah Anda membayangkan anak-anak memahami dunia kerja yang luas dengan cara yang menyenangkan? Bagaimana mereka bisa mengenal profesi dokter, pilot, arsitek, atau bahkan peneliti tanpa merasa terbebani oleh konsep yang terlalu rumit? Drama anak dengan teknik role play adalah jawabannya. Ini bukan hanya sekadar permainan, melainkan sebuah pengalaman belajar yang mampu membangkitkan rasa ingin tahu dan membuka wawasan mereka tentang berbagai profesi.

Teknik role play dalam drama anak memungkinkan mereka bermain sebagai karakter tertentu, lengkap dengan kostum dan perlengkapan pendukung. Namun, di balik keseruan bermain peran, tersembunyi proses pembelajaran yang berharga. 

Ketika seorang anak memerankan dokter yang sedang memeriksa pasien boneka atau pilot yang menerbangkan pesawat mainan, mereka tidak hanya bermain, tetapi juga mempelajari tanggung jawab, keterampilan, dan nilai yang melekat pada profesi tersebut. 

Drama ini menjadi sebuah panggung kecil yang melatih mimpi besar. Anak-anak tidak hanya membayangkan, tetapi juga merasakan peran tersebut, menjadikan pemahaman mereka lebih konkret dan personal.

Drama anak berbasis role play menawarkan berbagai manfaat yang mendukung perkembangan anak, baik secara emosional, sosial, maupun kognitif. Berikut beberapa manfaat utama:

1. Meningkatkan Keterampilan Sosial

Dalam role play, anak-anak harus berinteraksi dengan teman-teman sebaya. Mereka belajar cara berkomunikasi secara efektif, berbagi ide, bekerja sama, dan menyelesaikan konflik. Misalnya, ketika seorang anak menjadi dokter dan anak lainnya berpura-pura menjadi pasien, mereka terlibat dalam dialog yang mengasah kemampuan komunikasi.

2. Membangun Kepercayaan Diri

Berani tampil di depan teman-teman dan memainkan peran tertentu memberikan anak-anak keberanian dan kepercayaan diri. Mereka belajar untuk berbicara di depan umum, berekspresi, dan mengatasi rasa gugup.

3. Mengasah Kreativitas

Berimajinasi menjadi profesi tertentu, anak-anak ditantang untuk memikirkan skenario, solusi, atau dialog yang relevan. Improvisasi menjadi bagian penting yang mendorong kemampuan berpikir kreatif dan kritis mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun