Jika berbicara promosi, pikiran saya bergerak kembali ke zaman-zaman kuliah dulu. Duduk di kelas mendengarkan dosen bercerita, mencatat, dan menyusun pertanyaan. Hmm… mempromosikan ternyata tidak hanya jentikan jari yang mudah dilakukan dan tidak sesulit menyebrangi lautan. Butuh konsep yang matang, eksekusi di lapangan yang ‘cantik’, dan evaluasi secara terus menerus. Tidak cukup untuk menuliskan teori dengan berbagai penjelasan mengenai promosi. Langsung saja yuk menengok konsep dan kreatifitas yang saya akan lakukan apabila saya terpilih sebagai wakil dari Touch Korea Tour.
- Menulis dan menyebarluaskan
Menulis - menginformasikan – menginspirasi adalah salah satu tujuan dalam konsep promosi saya. Saya akan membagi pengalaman berharga yang didapatkan sebelum, selama, dan setelah perjalanan dalam blog. Saya harap pembaca blog akan menerima informasi tidak hanya sepintas tapi mendalam mengenai Korea. Bagaimana ke tempat wisata ini, apa yang harus dipersiapkan, tempat-tempat rekomendasi selama di sana, makanan yang tidak boleh ketinggalan untuk dicicipi, dan sebagainya. Mereka juga bebas bertanya apapun kepada saya melalui kotak komentar melalui blog (bahkan saya membuka bebas kotak komentar untuk siapa saja tanpa perlu follow terlebih dahulu), mention melalui twitter, atau komentar melalui facebook. Tujuan akhir tulisan ini adalah memberi inspirasi untuk pembaca agar tergerak untuk merasakan sendiri pengalaman di Korea karena membaca dan mengetahui saja tidak akan pernah cukup. Jika haus minumlah air, jika penasaran dengan Korea maka kunjungilah.
- Menangkap setiap momen dan membagikan
Setiap momen yang terjadi merupakan hal yang tak ternilai, apalagi jika mimpi kita menjadi kenyataan. Tentunya kita semua akan bangga dan tidak mau kehilangan momen tersebut. Foto merupakan salah satu alat yang umum digunakan untuk menangkap momen tersebut, karena sebuah foto dapat menjelaskan dibandingkan kata-kata.
- Reportase langsung dan menyiarkan
Menggunakan video untuk menyebarkan informasi dan pengalaman akan menghasilkan dampak yang luar biasa. Karena ribuan hingga jutaan orang akan menontonnya melalui jaringan internet. Saya baru menyadari hal ini ketika secara tidak sengaja meng-upload video pada tahun 2010 kemudian tidak pernah memeriksa account tersebut dalam jangka waktu yang lama. Sampai enam bulan kemudian saya kaget karena video ini ditonton hingga lebih dari 20.000 orang dan terus bertambah hingga kini. Wow! Ini screen capture videonya.
- Menyebarluaskan tautan
- Mulut ke mulut
Eits…. Jangan salah untuk mengartikan istilah ini. Walaupun sosial media memiliki kekuatan untuk menyebarluaskan informasi, jangan remehkan salah satu media konvensional satu ini. Karena cerita dari mulut ke mulut tidak akan pernah habis, dari cerita satu dapat menyebar ke yang lain. Nantinya, jika kembali dari Korea, saya tidak akan membiarkan cerita ini habis begitu saja, saya akan meneruskan untuk menceritakan pengalaman yang saya rasakan kepada keluarga, teman, kenalan, dan komunitas belajar bahasa Korea. Semoga cerita yang mereka dengarkan dapat memberikan bayangan dan menginspirasi untuk ‘menyentuh’ Korea.
- Mempublikasikan artikel kepada majalah sebagai penulis kontributor
Terkadang, media massa membuka kesempatan kepada masyarakat umum untuk menjadi penulis kontributor untuk mengisi beberapa halaman mereka. Saya akan mencoba untuk mengirimkan artikel untuk beberapa majalah seperti Gogirl, Gaul, Asian Look, Asian Hits, dan beberapa majalah khusus pariwisata. Semoga hal ini bisa terwujud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H