Mohon tunggu...
Imelda Theresia
Imelda Theresia Mohon Tunggu... Konsultan - Alzheimer Indonesia

Imelda Theresia has an extensive experience in project management and project implementation for social protection and awareness-raising program. Theresia is currently a member of the education department of Alzheimer’s Indonesia (ALZI) and become the Supervisory Board of OnTrackMedia Indonesia (OTMI). Theresia had coordinated multiple projects and worked for numerous donors and agencies including USAID, European Union, Unicef, UNFPA ACIL and ICMC, AUSAID, World Bank, Grand Challenges Canada, and many others. Theresia graduated from the University of Indonesia and since 2014, she working closely with Alzheimer’s Indonesia in Kick-starting Alzheimer’s Awareness in Indonesia achieved a public relations value of US$ 2 million and reached an estimated 66 million people in a one-year project. Theresia continuously supports ALZI in finance and campaign strategy strategies and since 2018 become an Early Career Researcher of Alzheimer’s Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

DNA: Kunci Misteri yang Tak Terlihat dalam Dunia Forensik

6 Januari 2024   02:00 Diperbarui: 6 Januari 2024   02:02 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Djaja Surya Atmadja atau akrab disapa dr. Djaja adalah seorang ahli forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Dokter yang lahir pada 19 Mei 1960 tersebut memiliki gelar pendidikan yang cukup banyak. Tak heran jika ia didapuk menjadi ahli forensik pertama di Indonesia pada tahun 1990. dr. Djaja menjadi salah satu Narasumber dalam mata kuliah Kriminologi Forensik. Dalam perkuliahan yang diampu oleh Prof. Drs. Adrianus Eliasta Meliala, M.Si., M.Sc., Ph.D. menarik sekali untuk diikuti karena menghadirkan Narasumber dengan berbagai keahlian di bidang forensik untuk memaparkan berbagai cabang ilmu forensik.

Salah satu kasus pembunuhan yang diangkat oleh dr. Djaja yaitu Kasus Collin Pitchfork  yang merupakan salah satu contoh penting dalam sejarah forensik DNA. Collin Pitchfork adalah orang pertama yang dihukum atas pembunuhan berdasarkan bukti DNA. Kasus ini terjadi di Inggris pada pertengahan tahun 1980-an.

Pitchfork dihukum karena pembunuhan dua gadis remaja, Lynda Mann dan Dawn Ashworth, di Leicestershire, Inggris. Sebelum penangkapannya, polisi telah melakukan penyelidikan DNA skala besar, mengumpulkan sampel dari ribuan pria lokal untuk mencocokkan dengan sampel yang ditemukan di tempat kejadian. Pada waktu itu, teknologi DNA masih dalam tahap awal, tetapi cukup canggih untuk mengidentifikasi pelaku.

Pitchfork awalnya berhasil menghindari deteksi dengan meminta seorang rekannya untuk memberikan sampel DNA atas namanya. Namun, akhirnya terungkap bahwa dia telah memanipulasi proses tersebut. Setelah ditangkap, DNA-nya cocok dengan sampel dari TKP, membuktikan keterlibatannya dalam pembunuhan tersebut.

Kasus ini tidak hanya penting karena merupakan penggunaan pertama bukti DNA dalam hukum pidana, tetapi juga karena memperkenalkan potensi dan tantangan teknologi DNA dalam penegakan hukum. Hal ini juga menyoroti isu-isu etika dan privasi yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyimpanan sampel DNA.

Dari kasus Pitchfork, dunia hukum memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana DNA dapat digunakan untuk menyelesaikan kejahatan, serta bagaimana pentingnya memastikan proses yang adil dan akurat dalam pengumpulan bukti DNA.

Jejak Tak Kasat Mata : Rahasia DNA dalam Mengungkap Silsilah

Pernah nggak sih kamu penasaran, gimana cara ilmuwan atau polisi bisa tau siapa ibu atau bapak seseorang dari sampel DNA? Nah dr. Djaja menceritakan secara jelas dan sederhana, ini ceritanya. Di dalam tubuh kita, ada dua jenis DNA spesial yang bisa bantu mengungkap hal itu. Kita sebut aja mereka sebagai mt-DNA dan c-DNA.

mt-DNA: Kunci untuk Mengenal Ibu

mt-DNA, atau DNA mitokondria, itu kayak lintasan waktu yang berasal dari ibu kita. Mitokondria itu ada di dalam sel tubuh kita dan punya DNA sendiri. Yang unik dari mt-DNA ini adalah dia cuma diturunkan oleh ibu ke anaknya, nggak pernah dari bapak. Jadi, kalau kita mau tau garis keturunan dari sisi ibu, mt-DNA ini jadi kunci utamanya. Bisa dibayangin kayak jejak tak kasat mata yang ngelink kita langsung ke ibu, nenek, buyut, dan seterusnya di garis ibu.

c-DNA: Jalan untuk Menemukan Ayah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun