Menjadi direktur utama sebuah korporasi besar, apalagi dari perusahaan BUMN pasti menjadi sorotan publik. Setiap kebijakan atau strategi yang diambil untuk menjalankan produktivitas perusahaan ditunggu-tunggu sekaligus dikritik banyak pihak. Seperti kebijakan yang diambil Hendi Prio Santoso untuk mengunci ruang gerak para calo gas mengeruk keuntungan di tubuh PGN.
Sudah menjadi rahasia umum kalau sektor migas menjadi lahan basah para cukong dan calo dalam pengolahan dan jual-beli sumber energi tak terbarukan ini. Beberapa oknum pejabat, orang dalam, bahkan pihak swasta yang memenangkan tender pun banyak kita temui dalam pemberitaan, mereka ditangkapi karena ketahuan melakukan penyelewangan terhadap gas alam.
Mengapa demikian?
Menurut Alexandra Gillias panelis dari NRGI temuan awal dari anaisis 30 kasus korupsi dari minyak dan pertambangan untuk mengindentifikasi tren umum, seperti aktivitas perantara yang seringkali muncul dalam tawaran korupsi, atau ketentuan local content yang bisa dimanipulasi untuk menguntungkan individu-individu.
Paparan Alexandra Gillias sejalan dengan analisis KPK yang mengatakan ada 13 titik proses bisnis pada sektor minyak dan gas (migas) yang rentan terjadi praktik korupsi. Pelaksana Tugas Ketua KPK, Taufiqurrahman Ruki seperti lansir liputan6.com mengatakan, kerentanan terjadi praktik korupsi terdapat dalam tahap eksplorasi pada penetapan wilayah potensi migas.
Kembali ke soal PGN, Hendi Prio Santoso sebagai Dirut PGN melakukan beberapa kebijakan terkait bahaya laten korupsi di sektor migas. Pria kelahiran Jakarta ini membuat aturan antara karyawan dan pimpinan PGN dalam Kode Etik Karyawan dan Pimpinan PGN dalam meminimalisir gerak korupsi. Bahkan Hendi pun menumbuhkan budaya zero tolarance corruption kepada jajaran PGN.
“Korupsi tidak akan ditolerir sedikit pun dalam organisasi Perusahaan Gas Negara melalui penguatan nilai-nilai dan budaya perusahaan, sehingga gerak laju dapat menghasilkan kinerja dan performa terbaiknya,dengan biaya yang efisien,” kata Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso di Jakarta, Selasa (1/4) seperti dikutip elshinta.com.
Well, mari kita lihat dan awasi terus langkah bijak yang diambil Hendi Prio Santoso dalam memberantas mafia gas dalam perusahaannya. Semoga ini menjadi cambuk yang selalu mengingatkan pejabat PGN bahwa gas alam Indonesia dieksplorasi dan diproduksi untuk rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
Sumber:
Elshinta antikorupsi.org merdeka.com liputan6.com pwyp-indonesia.org
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H