Terkait hal itu saya belajar dari teman mengajar saya (Guru IPA yang tidak mau disebutkan namanya) Dia menyampaikan beberapa persiapan yang dilakukannya. Menurutnya, hal pertama yang dilakukan adalah mengosongkan pikiran kita tentang siswa Jangan pikirkan siswa mana yang suka mengerjakan tugas, siswa mana yang belum.Â
Anggap saja semua siswa baru, semua siswa mengerjakan tugas. Jangan sesekali mengawali mengajar dengan mengabsen satu persatu siswa yang tidak mengerjakan tugas. Itu bisa memicu emosi guru dan ketidaknyamanan bagi siswa.Â
Kedua, afirmasi Ulangi  perkataan pada diri sendiri, "Besok mengajar di kelas 9, semangat!!!Harus semangat. Semua siswa baik, semua siswa menyenangkan. Saya siap menghadapi siswa dengan beragam karakternya"Â
Ya, semoga dengan persiapan seperti itu, guru-guru siap menghadapi tantangan baru, belajar tatap muka dengan pengelolaan  emosi guru yang stabil. Sedikit tambahan dari teman saya juga dulu, seorang guru SMK di Ciwidey, Ibu Otas Setiasih. Dia mengatakan, 'Doakan siswa kita di malam hari kalau perlu dalam tahajud kita, sebelum esok hari bertemu mereka. Hati yang bertaut  pada sang pencipta akan berefek kuat pada sesama"
Selamat mendidik dan membangun peradaban para guru-guru dimana pun berada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H