Mohon tunggu...
Em Yazid
Em Yazid Mohon Tunggu... lainnya -

Ngono yo ngono tapi ojo ngono http://tanbihun.com/

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kho Ping Hoo : Kesunyian Sejati

21 Januari 2010   08:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:21 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kesunyian sejati merupakan keheningan lahir batin, dan keadaan ini dapat membawa kita kedalam "demensi" lain, diatas suka dan duka. Sedangkan merasa kesepian itu lain lagi. Merasa kesepian merupakan rasa rindu akan seseorang atau sesuatu, dan hal ini mendatangkan siksa didalam batin, merasa ditinggalkan, merasa kesepian, dan merasa tidak ada yang mempedulikan, membuat hati merasa nelangsa dan hidup seolah tiada artinya. Padahal orang hidup harus "berani sendiri", karena sebab akibat berada dalam diri sendiri, segala tanggung jawab juga harus dipikul sendiri. Hidup tidak bisa digantungkan kepada  siapapun selain kepada Sang Maha Pencipta, akhirnya kalau nyawa sudah meninggalkan badan, setiap setiap orang juga sendirian, sendiri menghadapi maut, tidak ditemani siapapun juga. Karena itu diwaktu masih hidup harus berani bersunyi diri, berhening-hening, karena hanya dengan keheningan lahir batin inilah dapat ditemukan apa yang selalu dicari-cari orang, yakni kebahagiaan. Keheningan yang kosong tanpa diisi ingatan apupun sehingga kenangan tidak sempat masuk sehingga hati, akal pikiran dijauhkan dari kenangan pahit maupun manis, berada diatas suka dan duka, tidak dipengaruhi oleh suka dan duka dan segala perasaan lain, disitulah letaknya kebahagiaan. Kebahagiaan selalu berada didalam dan diluar diri kita dan hanya orang yang berada dalam keheningan yang dapat merasakan itu. Biasanya, hidup kita bergelimang nafsu daya rendah yang menimbulkan segala macam perasaan, dan dalam keadaan seperti itu tak akan nampak meski hanya bayangannya. Ia begitu nampak dekat, namun begitu jauh. Sudah ada dan bahkan menyatu dengan diri, namun masih dicari-cari, semua ini akibat ulah nafsu daya rendah manusia yang berusaha menguasai diri. Hanya orang yang berada dalam keheninganlah yang berdekatan dengan Tuhannya yang Maha Kasih, kesadaran dirinya selalu dipenuhi kekuasaan Allah, bahkan setiap detak jantung menyebut nama-Nya dengan penuh kepasrahan, penuh penyerahan, tunduk dan taat akan segala kehendak-Nya. ::::: sekedar ngumpulin dari bacaan jaman dulu :::::::::::::

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun