CV) merupakan portofolio yang akan ditawarkan kepada pemberi kerja.
Curriculum Vitae (Biasanya perekrut atau tim Human Resources Development (HRD) hanya memiliki waktu beberapa detik untuk scanning CV masing-masing kandidat.
Untuk itu CV harus dipoles sedemikian rupa agar memukau dan minim kesalahan. Berikut 5 kesalahan pelamar kerja saat melamar yang harus dihindari.
1. Tidak menyertakan  surat pengantar
Saat ini banyak sekali lowongan pekerjaan yang diberikan melalui media sosial, jejaring alumni ataupun informasi word of mouth.
Kendati demikian, ketika melayangkan lamaran melalui e-mail pelamar harus mengisi body e-mail dengan surat pengantar. Pilih bahasa yang santun, dan menerangkan darimana informasi lamaran didapatkan dan berikan informasi singkat terkait data diri. Meskipun terlihat sederhana surat pengantar akan membawa kesan bahwa pelamar sopan dan beretika.
Beberapa kali saya menemui pelamar yang hanya menuliskan "terlampir", atau bahkan body e-mail kosong melompong yang tentu saja membuat pemberi kerja otomatis menolak lamaran tanpa melihat detail lain.
2. Tidak sesuai format yang diberikan
Lowongan pekerjaan dibuat untuk memberikan tes pertama kepada pelamar. Biasanya pemberi kerja akan meminta spesifikasi pendidikan maupun keterampilan yang dibutuhkan. Tak jarang pemberi kerja memberikan instruksi untuk memberikan penamaan dokumen dengan format tertentu, misalnya CV dalam format pdf dengan format judul: Pekerjaan (spasi) Nama Lengkap.Â
Herannya, banyak pelamar yang menyepelekan hal ini dan memasukkan berkas tidak sesuai format. Bagi perekrut ini tandanya pelamar malas membaca dan tidak mampu mengikuti instruksi, yang sudah pasti red flag bagi HRD.
3. Memberikan informasi yang terlalu minim dan tidak relevan