Beberapa waktu lalu sempat heboh cuitan seorang lulusan teknik mesin universitas negeri terkemuka kalah saing dengan lulusan STM yang memiliki sertifikasi welding (pengelasan bawah laut) Eropa.
Dari sini kita dapat berkaca, banyak lulusan perguruan tinggi tidak siap bekerja. Banyak sarjana yang hanya mengandalkan ijazah dan CV "berbunga-bunga".
Tak dipungkiri, masyarakat Indonesia masih berorientasi mengejar gelar bukan skill. Data Bank Dunia menunjukkan kondisi Index Human Capital (IHC) Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lain. Indeks modal manusia Indonesia pada tahun 2019 sebesar 0,53 atau berada pada peringkat 87 dari 157 negara, bahkan kalah dari Vietnam.
Padahal pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan penguasaaan Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) menjadi satu diantara 4 pilar visi Indonesia pada 2045. Momen Indonesia emas diharapkan suatu momentum untuk meningkatkan kualitas SDM bangsa.
SDM unggul mencakup etos kerja dan behavior, sedangkan kompetensi mencakup kemampuan kerja. Menurut Spencer (1993) kompetensi merupakan karakteristik yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya.
Secara umum, kompetensi adalah sebuah kombinasi antara keterampilan (skill), atribut personal dan pengetahuan (knowledge) yang tercermin melalui perilaku kinerja (job behavior) yang dapat diamati, diukur dan dievaluasi.
SDM unggul dan kompeten merupakan suatu paket lengkap yang harus dimiliki seluruh pegawai untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. SDM yang kompeten tentunya akan menjadi duta-duta terbaik bagi perusahaan untuk melayani masyarakat.
Dengan pencanangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), persaingan SDM menjadi hal yang lumrah. SDM unggul dan kompeten akan diperebutkan banyak pihak. SDM sektor air minum pun harus segera bersiap dengan adanya proses asessment maupun  fit and proper test dalam rekrutmen karyawan.
Perang Talenta Tukang Ledeng
Aspek SDM merupakan satu diantara 4 aspek penilaian kinerja BUMD air minum yang bobotnya paling kecil yaitu 15%. Meskipun demikian, SDM adalah penggerak dari tiga aspek lain (keuangan, teknis dan operasional). Tanpa ada SDM tentunya perusahaan air minum tidak akan bisa melayani pelanggan.