Berita hoax adalah bentuk berita yang memiliki arti yang sama dengan informasi palsu. Berita Hoax atau yang sering disebut dengan berita bohong adalah substansi yang sengaja dibuat atau disiarkan dengan tujuan untuk menipu atau memutarbalikkan fakta guna membingungkan pembaca atau pendengar. Berita hoaks sering disebarluaskan melalui media sosial, platform digital, atau saluran komunikasi lainnya untuk menimbulkan kebingungan, memengaruhi opini publik, atau mencapai keuntungan politik atau finansial. Berita bohong dan hoax telah menjadi isu utama di era digital saat ini. Dalam konteks politik, hoaks memiliki dampak yang merugikan terhadap landskap politik sebuah negara.
Pertama-tama, hoaks dapat menghasilkan suara yang tidak terinformasi. Seringkali sulit untuk membedakan antara berita benar dan hoax di era digital yang informasinya mudah diakses ini. Pemilih yang tidak kritis mudah disesatkan oleh informasi yang salah dan akan menyebarkannya kepada orang lain. Hal ini berdampak langsung pada proses demokrasi karena pemilih yang tidak berpendidikan dapat membuat keputusan berdasarkan informasi yang salah. Dalam pemilihan, penilaian yang buruk dapat menyebabkan pemilihan yang salah yang tidak mewakili suara mayoritas.
Selain itu, sikap apatis masyarakat terhadap proses demokrasi dan dinamika politik pemerintahan di sekitarnya seringkali disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat terhadap isu-isu politik dan operasionalnya. Literasi politik didefinisikan sebagai pemahaman praktis tentang konsep-konsep yang diambil dari kehidupan dan bahasa sehari-hari, serta upaya untuk memahami isu-isu politik, pendapat kontestan, dan bagaimana kecenderungan mereka mempengaruhi diri mereka sendiri dan orang lain. Dengan kata lain, literasi politik merupakan senyawa dari pengetahuan keterampilan dan sikap mengenai politik (Bakti,dkk:2012).
Selanjutnya, hoaks dapat memperburuk perpecahan politik. Pihak-pihak tertentu sering mengedarkan hoaks yang bertujuan untuk mengobarkan perpecahan dan memperluas perpecahan politik antara kelompok yang berbeda untuk mencapai tujuan politik atau meningkatkan posisi mereka. Hoaks yang disebarkan melalui media sosial dan platform lainnya dapat memperkuat ideologi radikal dan memicu konflik sosial. Hal ini dapat menghambat dialog politik dan kerja sama yang berarti di antara partai-partai politik.
Tak hanya itu, hoaks juga bisa dimanfaatkan untuk manuver politik negatif. Dalam perselisihan politik, pihak-pihak yang terlibat seringkali menyebarkan hoaks dengan tujuan merusak reputasi lawan politik, mengubah opini publik, atau mengalihkan perhatian dari kepentingan yang sebenarnya. Teknik ini menggerogoti integritas politik dan menumbuhkan lingkungan di mana manipulasi dan kepentingan pribadi menggantikan debat serius dan transparansi dalam proses demokrasi.
Beberapa dampak merugikan dari berita palsu di lingkungan politik adalah sebagai berikut:
1. Pemilih yang salah informasi
Hoaks dapat membingungkan pemilih dan membuat mereka membuat penilaian yang tidak berdasarkan fakta sebenarnya. Informasi yang salah atau menyesatkan dapat memengaruhi opini pemilih tentang kandidat, partai politik, dan topik pemilu utama. Hal ini berpotensi merusak demokrasi dengan memimpin pemilu yang salah dan tidak representatif.
2. Meningkatnya polarisasi politik
Berita palsu sering berupaya memecah belah dan mempolarisasi masyarakat. Hoaks yang menyebar dengan cepat di media sosial dan platform digital dapat mendorong ide-ide radikal dan memperparah keretakan politik di antara berbagai pihak. Hal ini dapat mempersulit percakapan dan kerja sama politik yang konstruktif, serta meningkatkan konflik di seluruh masyarakat.