Kelompok KKN-BBK 5 Universitas Airlangga merasa terhormat dapat berkontribusi di Desa Sendangrejo. Terdiri dari sepuluh mahasiswa dari berbagai fakultas, kelompok ini berkomitmen untuk membawa perubahan positif di desa ini. Anggota kelompok ini adalah Syafilla Andhini (FEB), Hendrista Putri Derera Anandya (FEB), Amelia Riski Merdiana (FISIP), Haidar Yamanto Lahay (FST), Muhammad Sholaahuddin Al Fatih (FST), Alvina Yustiyaningrum (FIB), Syaharani Destia Winandra (FPK), Vincentia Laura Marshanda (FTMM), Ega Dwi Ramadhani (FEB), dan Elzandi Irfan Zikra (FTMM). Selama beberapa minggu terakhir, berbagai kegiatan telah dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa. Berikut adalah rangkuman kegiatan yang telah dilakukan, dibagi berdasarkan bidang program kerja.Â
Bidang Ekonomi
Pada Rabu, 15 Januari 2025, sosialisasi hidroponik yang diberi nama Tanitropic diadakan di Balai Desa Sendangrejo. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan metode pertanian modern yang efisien dan ramah lingkungan. Hidroponik, sebagai teknik bercocok tanam tanpa tanah, menawarkan solusi bagi masyarakat desa yang memiliki lahan terbatas. Dalam sosialisasi ini, peserta mendapatkan penjelasan mendalam tentang cara kerja sistem hidroponik, manfaatnya dalam meningkatkan hasil panen, serta bagaimana memulai instalasi hidroponik di rumah. Demonstrasi langsung dilakukan untuk menunjukkan cara penyusunan dan perawatan tanaman secara berkala. Para tokoh desa dan anggota karang taruna yang hadir sangat antusias, dan beberapa di antaranya berencana untuk menerapkan metode ini di rumah mereka.Â
Budidamber: Budidaya Lele di Ember
Di hari yang sama, kegiatan Budidamber dilaksanakan untuk memberikan pelatihan budidaya ikan lele. Metode ini memungkinkan masyarakat untuk memelihara ikan lele dalam ember, yang merupakan solusi praktis dan ekonomis untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Pelatihan ini mencakup teknik pemilihan bibit lele yang berkualitas, cara perawatan yang tepat untuk mengurangi tingkat kematian, serta strategi pemasaran hasil panen. Dengan metode ini, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan ruang terbatas di pekarangan rumah mereka untuk budidaya lele, yang dapat menjadi sumber protein dan pendapatan tambahan.Â
Halalink: Sertifikat Halal untuk UMKM
Pada Minggu, 12 Januari 2025, sosialisasi Halalink diadakan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya label halal pada produk lokal. Kegiatan ini memberikan panduan tentang prosedur yang harus diikuti agar produk dapat terjamin kehalalannya, sehingga dapat meningkatkan daya saing produk UMKM desa. Dengan adanya sertifikasi halal, produk lokal diharapkan dapat menembus pasar yang lebih luas, baik nasional maupun internasional, serta memberikan kepercayaan lebih kepada konsumen.
Bidang Lingkungan