Tatap mataku nyalang mencari kabar yang tak kunjung bintang gemintang berikan.
Tuan, apakah kau masih mengingatku? Mengingat insan yang selalu membawa asmamu pada munajat kebaikan.
Tuan, apakah kau masih mengenaliku? Jika nantinya semesta mengizinkan tuk saling berpapasan di persimpangan jalan.
Tuan, ribuan pertanyaan memenuhi delusiku. Melebur menjadi amor fati dalam relungku.
Aku mengaku kalah, aku memilih hilang dan membiarkanmu leluasa berkelana.
Aku membiarkan seluruh hal tentangmu lebur, pergi hilang ke antah berantah debur.
Mengamati dari seberang nun jauh tuk mendengar asmamu tersohor masyhur.
Mendoakan setiap cita baikmu agar Tuhan mudahkan dalam setiap alur.
Tuan, aku telah lama membungkam.
Meniadakan banyak puisi yang ingin kusampaikan.