peneliti muda  Aisyah Putri Az-Zahra, Nabila Fauzia Abdul Rohman, Aulia Khasanah, Carissa Amelia Putri, Najwa Putri Barivani Azizah dalam mengeksplorasi pengaruh pemaparan suara burung Murai Batu (Copsychus malabaricus) yang dimanipulasi dengan frekuensi puncak 2000 Hz terhadap perkecambahan tanaman bunga matahari. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru mengenai keterkaitan antara lingkungan suara dan respons tanaman terhadap pertumbuhan mereka.
(Bantul-MTsN 6 Bantul). Sebuah penelitian inovatif di MTsN 6 Bantul melibatkan paraNabila salah seorang peneliti menjelaskan bahwa pilihan menggunakan suara burung Murai Batu sebagai stimulus karena kepopuleran burung ini dan potensinya dalam memengaruhi ekosistem sekitar.
"Dalam penelitian ini, kami mencoba untuk memahami bagaimana suara burung Murai Batu, terutama frekuensi puncak 2000 Hz, dapat memengaruhi perkecambahan biji tanaman bunga matahari. Kami memilih tanaman ini karena kepekaannya terhadap lingkungan sekitar, termasuk suara," kata Nabila.
Penelitian ini melibatkan serangkaian eksperimen di laboratorium sekolah, di mana biji bunga matahari ditempatkan dalam kondisi tertentu sambil dipaparkan dengan suara burung Murai Batu yang sudah dimanipulasi frekuensinya. Data perkecambahan diamati dan dicatat secara cermat selama periode waktu tertentu.
Kepala MTsN 6 Bantul Ibu Mafrudah saat di wawancari pada hari Jumat 1 Desember 2023 mengatakan "Kami berharap temuan yang luar biasa dari penelitian ini dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang adaptasi tanaman terhadap lingkungan suara yang mereka alami sehari-hari," ujar Mafrudah
Novrita, koordinator riset MTsN 6 Bantul menyatakan bahwa penelitian ini menggabungkan ilmu biologi dengan aspek lingkungan suara. "Kami ingin melihat apakah suara burung tertentu dapat memiliki dampak positif atau negatif pada pertumbuhan tanaman bunga matahari dan hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih lanjut tentang interaksi antara organisme hidup," tambahnya. Para peneliti juga berharap bahwa temuan mereka dapat memberikan kontribusi pada pengetahuan ilmiah dan mungkin membuka jalan untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang ini. (nov)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H