Bantul  (MTSN 6 Bantul)- ecoprint dapat diartikan sebagai teknik mencetak pada kain dengan menggunakan pewarna alami dan membuat motif dari daun secara manual yaitu dengan cara ditempel sampai timbul motif pada kain. Teknik ini merupakan hasil perkembangan dari teknik ecodyeing yaitu pewarnaan kain dari alam Indiana Flint pada tahun 2006 mengembangkan menjadi teknik ecoprint ketika itu flint menempelkan tanaman yang mempunyai pigmen warna dan menempelkannya pada kain yang berserat alami.
Perpustakaan de'Talenta Lib MTsN 6 Bantul sebagai sebuah lembaga yang mengakomodasi kegiatan literasi dalam hal ini adalah literasi sains yakni pewarnaan alami dari daun pada media kain. Kegiatan ini bertempat di area life skill perpustakaan diikuti oleh 30 peserta yang notabenenya adalah pemustaka dari unsur siswa. (24/11/22).
Acara dimulai dengan sambutan dari kepala madrasah Mafrudah yang diwakili oleh Kepala tata usaha Nasihun Amin mengatakan bahwa kegiatan pelatihan teknik pewarnaan ecoprint menjadi sarana anak-anak dalam pembelajaran dan dapat menjadi kegiatan wirausaha yang akan bermanfaat bagi Madrasah dan juga siswa untuk mengembangkan wirausahanya.
Setelah itu acara dilanjutkan dengan penjelasan singkat oleh narasumber Ibu Alfi dari Jogjakarta yang menjelaskan secara singkat manfaat dari berbagai macam daun yang digunakan untuk ecoprint. Lebih lanjut Alfi mengatakan ,"tidak semua daun dapat mengeluarkan zat tanin yaitu warna yang dikeluarkan oleh daun. Daun egaliptus daun lanang, daun jati daun jambu biji daun belimbing daun jarak daun tinta atau mangsi atau daun ketumba dapat menghasilkan tanin yang kuat sehingga warna bisa lebih cerah", tutur Alfi.
Para siswa tampak antusias mengikuti kegiatan dari pagi hingga sore hari. Produk yang mereka hasilkan dari pemanfaatan teknik pewarnaan ecoprint berupa media kain yang digunakan untuk taplak meja sebanyak 25 buah. Tidak hanya produk itu teknik pewarnaan juga diterapkan pada media keramik yang telah diberi perlakuan sehingga keramik berupa 30 mug dapat menghasilkan warna orange yang begitu cantik.
Teknik yang digunakan dalam ecoprint ialah melalui pengukusan (steaming) selama dua jam. Setelah kain di celupkan pada air yang telah diberi perlakuan, kemudian dibentangkan di lantai untuk ditempeli daun. Kemudian diikat kencang dan dikukus.
Salah seorang peserta pelatihan dari kelas VIII D Dania Nidaurrahmah memberikan testimoni, "saya senang bisa membuat produk hasil ecoprint, meskipun sedikit lelah namun setelah melihat hasilnya akan terasa hilang capeknya", ujar Dania.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H