Mohon tunggu...
Ely Wahyuni
Ely Wahyuni Mohon Tunggu... -

ELY WAHYUNI, Lahir di Sidayu Gresik pada tahun 1995, Anak ke lima dari enam bersaudar. Membaca adalah salah satu ciri khasnya. Selama di pondok pesantren dia hanya menghabiskan waktu untuk belajar, agar waktu yang talah lewat tidak terbuang sia-sia. Pendidikanya : TK Darma Wanita sidayu (2001), madrasah Ibtida’iyah sidayu (2007), Madrasa Tsanawiyah sidayu (2010), dan saat ini sekolah di Madrasah Aliyah Unggulan Darul Falah Mojokerto asuhan CHAMIM KOHARI. Berawal dari kalangan keluarga yang tidak mengenal sastra sama sekali. Tapi karena sebuah usaha dia mampu membuat puisi dan cerpen, walaupun banyak kesalahan yang terjadi. Dan sedikit demi sedikit dia mampu membuat puisi dan cerpen yang sempurna.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keinginan Mama Aku

22 Februari 2012   01:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:21 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Senangnya sekolah di SMA Negri 1 di surabaya. Aku berteman dengan melani teman aku yang akrab denganku dan juga baik. Selama dua tahun pertemanan ini aku gak pernah bertengkar dengan melani apalagi karena masalah cowok, itu pun aku gak pernah. Karena akrabnya aku dengan melani aku sengaja di ajak ke rumah melani. Dia ingin kenalkan aku dengan kakaknya yang pernah ia ceritakan kepadaku. Katanya kakaknya yang namanya ian itu anaknya cuek dan gak gampang akrab dengan orang lain. Setelah sekolah kita pulang ke rumah masing-masing. Melani “shel aku pulang duluan ya nanti kamu saya jemput sama supirku”. Shella “iya hati-hati ya di jalan “. Sesampai di rumah aku kecape’an langsung berbaring di atas kasur sampai ke tiduran. Tak lama kemudian terdengar suara bell rumah. Mama segerah melangkahkan kaki untukmembuka pintu. Mama “eh melani cari shella ya”. Melani “ iya tante, shellanya ada “( sambil tersenyum manis ). Mama “ ada kok, emang kamu ke sini sama siapa”. Melani “sama kakak, tante”. Mama “kakakmu dimana, kok tante gak lihat “. Melani “ lagi di mobil”. Mama “kakakmusuruh masuk, tante mau panggil shella dulu ya “. Mama pun segera memanggilku “shella bangun ada melani “. Aku langsung bangun dan masuk kamar mandi untuk cuci muka dan ganti baju. Setelah selesai aku langsung menuju ke ruang tamu. Aku “ maaf ya aku lupa kalau kamu mau ajak aku ke rumahmu”. Melani langsung menarik tanganku “udahlah gak usah pikirin itu lebih baik kita masuk mobil dan jalan-jalan sama kak Ian”. Di dalam mobil aku dududk di depan dengan kak ian. Ternyata melani benar kalau kak Ian itu orangnyaitu super cuek. Kak ian juga menanyai aku tentantang diriku dengan nada suara yang kaku. Setelah jalan-jalan aku di ajak makan ke tempat yang indah sekali. Dan bermacam-macam menu makanan yang enak dan mahal. Kak ian yang selerahnya tinggi dalam memilih makanan yang mahal dan enak. Kemudian kak ian menanyaiku “kamu mau pilih menu apa “. Aku”sama ajah deh kak “.dengan suara yang kecil kak ian menyindirku “dasar suka meniru “. Melani hanya sekedar memesan juice apel. Tak lama kemudian melani meninggalkan aku dengan kak ian “bentar ya”. Aku “eh...eh...kamu mau kemana aki ikut “. Melani dengan terburu-buru “gak usah deh disisni aja sama kak ian”. Ternyata melani ngerjain aku. Aki hanya duduk berdua dengan kak ian kita sama-sama bertingkah seperti orang gila yang lagi jatuh cinta. Aku pun mengharap melani segera kembali. Tak lama kemudian kak ian menyapaku duluan dengan suara agak pemalu “kita dari tadi jalan koko kak ian gak tahu nama kamu ya “. Aku menjawab sambil menngulurkan tangan dan berkenalan “namaku marshellia kakak boleh panggil apa aja deh”. Kak ian menjawab ”bener nie, berarti di panggil apa aja boleh donk”. Saking lupanya waktu kita terus bergurau sambil menunggu melani yang tidak kembali-kembali. Satu jam kemudian melani pun kembali, aku langsung mengajak melani dam kak ian untuk segera pulang. sampai di rumah tepat pukul 20.30 aku di marahi mama. Tapi saking asyiknya aku gak peduli, aku langsung masuk kamar dan membayangkan kejadian yang indah saat itu. Hp pun berdering, ternyata da sms yang masuk yang tulisannya “malam marshellia, malam ini aku gak bisa tidur hanya wajahmu yang terbayang-bayang di bena’ku”. Aku dengan ragu dan bertanya-tanya kepada diriku sendiri “maaf kamu siapa”.kemudian di balas “aku orang yang bersamamu tadi siang di lestoran”. Dengan rasa percaya di hatiku kalau itu sms dari kak ian “oh kak ian aku juga sama dengan kakak gak bisa tidur”. Malam semakin larut aku ngantuk dan kepingim tidur. “ kak udah dulu ya aku ngantuk dan kepingin tidur have a nice dream ya kak”.kemudian di balas dengan kata-kata yang sama selamat tidur “have a nice dream ya too”.

Hari bertambah hari aku selalu smsan dengan kak ian. Kemudian kak ian menyatakan cinta kepadaku dan aku menerima kak ian. Selama aku berhubungan dengan kak ian tidak ada yang tahu hubungan kita, aku dan kak ian menjalani dengan bestreet. Suatu ketika mam selalu curiga dengan aku yang selalu keluar malam dengan alasan belajar sama teman. Curiganya mama kepada aku mama pun menanyai aku “kamu mau kemana shel”. Aku menjawab dengan gugup “ke rumah melani mam”. Aku langsung pergi terburu-buru. Di waktu keluarnya aku dengan kak ian di moll ternyata aku melihat tante amel lagi shoping dan tante amel menghampiriku dan menyapaku “eh shella lagi ngapain “. Aku mnjawab” jalan tante, emang tante lagi ngapain” .tante amel “lagi belanja tante duluan ya shell, tante terburu-buru”. Tante amel langsung pergi dan keluar dari pintu moll. Setelah jalan sama kak ian aku langsung pulang dan sampai di rumah pukul 21.30. ternyata ibu sudah menungguhku duduk di ruang tamu. Aku langsung masuk ke kamar tapi ibu memanggilku dengan suarah yang sangat marah. Aku langsung mendekat dengan rasa takut. Mama ” shella sini ibu mau ngomong sesuatu sama kamu dan kamu harus jujur, apa bener selama ini kamu pacaran sama ian anak Bu marlin”. Lalu aku menjawab “gak koko mam “. Lalu mama menanyakanya lagi “apa benar, kamu jangan bohongi mama shella, mama tadi sudah nelfon melani dan katanya kamu gak ada di rumahnya”. Lalu aku menjawab “iya bu, kalau aku pacaran sama kak ian dan tadi aku keluar sama kak ian”. Mama menjawab dengan marah “ shel mama kan udah bilang kamu jangan pacaran dengan anaknya bu marlin, sudah untung kamu mama perbolehkan berteman dengan melani. Seharusnya mama gak ngizinkan kamu shella. Putusin Ian karena mama dan papamu udah ngerencanain mau kirim kamu ke jakarta “. Aku langsung kaget saat mama ucapain kata-kata itu dan aku masuk kamar dan menangis. “mama jahat...mama jahat mau pisahkan aku dengan kak Ian”. Tak lama kemudian hp berdering dan itu sms dari kak Ian” malam shella “. Lalu aku membalas “kak aku minta maaf karena gak bisa ngelanjutin hubungan kita, sampai disini aja kalau aku ada salah atau pernah nyakitin mas”. Kak ian lngsung menjwab “kenapa shell “. Aku”aku mau di kirim di jakarta dan nngelanjutin sekolah di jakarta, sebenarnya mama gak suka dengan hunbungan kita dan aku di suru mama utuk putusin kak Ian”. Kak Ian” tapi gak gini donk shella sayang kita bisa bicarakan baik-baik san setidanya kita bisa bestreet kan”. Aku langsung tidak membalas sms kak Ian dan hpnya langsung tidak aku aktifkan. Di malam hari ini aku gak bisa tidur dan merenug tentang semua ini sambil menyanyi dan meneteskan air mata.

“malam ini ku lihat bulan tak terjatuh lalu terurai, bintang hati apa yang harus aku lakukan. Malam ini aku putuskan untuk jauh ku langkahkan kakiku untuk pergi dari dirimu. Biarkanlah akan ku bawah sejuta harapan yang indah yang pernah kita lalui saat bersama. Ku harap kau bisa mengerti cinta kita tak di restui, malam ini harus relaku pergi. Maafkanlah kekasih haru tinggalkanm”u meski ku tahu ini menjadi kau sakit hati”

Pagi datang aku mencoba untuk melupkan semua kenangan dan membuka lembaran baru. Tak lama kemudian mama mendekatiku dan menyuruhku untuk membereskan baju dan peralatan yang akan di bawah ke jakarta karena besok pagi-pagi aku berangkat. Dan aku sengaja mengirimkan surat yang pertama dan yang terakhir untk kak ian yang ku berikan melalui melani.

“kak maafin aku karena udahnyakitin hati kak ian dan gak bisa mneruskan hubunngan ini. Bukan karena aku tak cinta bukan pula aku tak sayang tetapi karena orang tua ku yang tak merestui hubungan kita. I love you kaka ian”. Kak Ian pun membaca dengan rasa kecewa kepadaku. Ke esokan harinya aku berangkat dari surabaya ke jakarta. Dan antara hubunganku dengan kak ian bersambung saat ku tinggal ke jakarta. Mungkin cinta tak hanya memebutuhkan kebersamaan tapi juga dukungan. Tak selamanya cinta sejatu itu saling mencintai tapi juga membutuhkan bukti yang kuat dan tidk bisa meretakkan dan saling menguatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun