Ingin negara yang makmur, atau negara yang kacau?
Akhir-akhir ini banyak berita yang meresahkan warga negara seperti demo, konflik agama, kebencian, penipuan, dan lain-lain. Hal ini menunjukan demoralisasi di dalam negara kita.
Mengingat aksi demo pada 4 November 2016, orang-orang mempermasalahkan isi pidato gubernur DKI Jakarta yang dianggap menistakan isi Al-Quran. Demo di saat itu yang seharusnya dijalankan secara damai justru berlangsung ricuh. Negara kita adalah negara yang demokratis dimana kita memiliki kebebasan untuk berpendapat, tetapi kita sebagai rakyat Indonesia harus bisa menggunakan kebebasan tersebut dengan benar. Dilihat dari kondisi saat itu, kericuhan yang terjadi dapat disebabkan karena penyalahgunaan kebebasan berpendapat. Selain itu, pengetahuan yang kurang dapat memicu kericuhan di demo, apakah mereka tahu masalah yang sebenarnya? Apakah mereka menggunakan emosi yang berlebihan sehingga lupa dengan tujuan dan permasalahannya sendiri? Atau ternyata ada kepentingan politik dibalik semua ini?
Jadilah warga yang cerdas. Menjadi negara yang makmur dan masyarakat yang madani adalah harapan kita. Haus akan kekayaan dan kekuasaan, sikap tidak berpikir panjang, bertindak irrasional, suka kekerasan dan merugikan pihak lain tidak akan membuat negara kita makmur melainkan ketidakadilan dan kekacauan yang menghiasi negara kita. Mulailah untuk memikirkan tujuan dan kepentingan bersama, miliki empati. Sedikit demi sedikit kurangi sifat serakah dan hal negatif lainnya. Mulailah untuk mengenali aturan-aturan di negara ini, perbanyak pengetahuan tentang negara ini. Negara Indonesia bukanlah semata-mata negara yang bebas melakukan apapun, semua sudah diatur oleh hukum.
Dan bagi orang-orang yang memimpin negara ini, yang mewakili seluruh rakyat Indonesia, para anggota partai politik dan pemimpin daerah, jadilah panutan yang baik. Kalian sudah dipercayai rakyat untuk menjaga kesejahteraan nusantara ini. Jangan kecewakan rakyat dengan segala bentuk penipuan dan pembodohan diri. Semua disini berkompetisi secara sehat dan damai, bukan berkompetisi secara liar.
Satukan langkah tuk sejahterakan Indonesia kita!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H