Film Keluarga Cemara yang tayang pada tahun 2019 adalah film yang diadaptasi dari sinetron Indonesia yang pernah tayang pada tahun 1996. Film tersebut di garap oleh Yandy Laurens dan diproduksi oleh visinema. Film Keluarga Cemara di bintangi oleh Ringgo Agus sebagai Abah dan Nirina Zubir sebagai Emak.
Film ini menceritakan tentang keluarga yang tinggal di Jakarta pada awalnya baik-baik saja. Di dalamnya terdapat abah, emak dan dua orang anak. Namun, semua berubah ketika abah mendapatkan masalah di pekerjaannya dan seluruh aset termasuk rumah disita. Akhirnya, mereka terpaksa harus pindah ke sebuah desa dan menyesuaikan diri dengan tempat yang baru. Mereka tinggal di rumah peninggalan dari Abah yang sudah lama tidak di tinggali. Konflik mulai datang satu persatu, Abah dan Emak mencoba bersabar dan terus mencari jalan keluar dari setiap permasalahan yang datang di keluarganya.
Dalam Mosco (1996) spasialisasi yaitu the process of overcoming the constraints of space and time in social life.
Spasialisasi yakni suatu kegitan dimana media menyebarkan produk kepada audiense. Adanya teknologi membantu medua untuk menyebarkan produk kepada audiense dengan tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Hal ini penting untuk memperkenalkan sebuah produk kepada khalayak. Sebuah film dibuat untuk dapat ditonton maka dari itu, media perlu memberikan informasi kepada masyakrakat bahwa terdapat sebuah produk film yang dapat dikonsumsi.
Film Keluarga Cemara melakukan berbagai bentuk spasialisasi, sebagai berikut:
1. Meet and Greet
Meet and Greet masuk ke dalam kaegoris spasialisasi karena disini pemeran Film Keluarga Cemara menceritakan tentang dinamika selama pembuatan film. Artis-artis pemeran film mengajak audiense untuk menonton film yang akan tayang di bioskop.Â