Film Imperfect: Karir, Cinta, & Timbangan (2019)
Film yang bergenre drama komedi dan disutradarai oleh Ernest Prakasa ini memiliki pesan yang bisa didapatkan jika kita menonton film tersebut. Pemeran utama Film Imperfect (2019) adalah Jessica Mila dan Reza Rahadian, serta ada beberapa artis dan komika yang turut menyempurnakan film tersebut.
Pada intinya, Film Imperfect: Karir, Cinta, & Timbangan (2019) ini menceritakan tentang kehidupan seorang wanita yang sering kali mendapatkan body shaming dari orang-orang terdekatnya, seperti keluarga dan teman kerjanya. Menurut mereka, jika ingin dihargai dan dilihat, penampilan merupakan hal yang penting dan nomor satu. Kecerdasaan bukan apa-apa jika tidak didukung oleh penampilan yang menarik.
Permasalahan body shaming, kerap terjadi di kehidupan nyata kita. Malah, orang-orang terdekatlah yang membuat diri kita merasa tidak berharga. Banyak kasus yang terjadi seperti pembullyan terkait penampilan seseorang. Tidak hanya itu, sering kali kita melihat tulisan lowongan pekerjaan yang didalamnya terdapat kualifikasi bagi calon pekerja seperti "berpenampilan menarik".
Pemeran dalam Film Imperfect (2019), menurut saya sangat mendalami karakter sehingga saya sebagai penonton larut dalam film tersebut. Terdapat berbagai macam karakter yang diperankan. Tokoh yang digunakan juga menggambarkan perbedaan yang ada di Indonesia, dari suku, agama, dan warna kulit.
Setelah selesai menonton Film Imperfect (2019), saya sebagai penonton semakin percaya diri, dan mencintai diri saya sendiri dengan keadaan apapun. Kebetulan, saya juga menonton bersama-sama dengan teman saya, yang juga sering kali mengejek temannya tentang fisik. Dari situ, teman saya merasa bersalah karena sering kali mengejek tentang fisik seseorang. Pesan yang disampaikan sangat sesuai dengan masalah yang terjadi di kehidupan masyarakat, sehingga sebagai penonton, dapat dengan mudah mendapatkan inti pesan tersebut.
Selain itu, teman saya pernah bercerita dengan saya mengenai pengalamannya menonton Film Imperfect (2019) bersama ibunya. Setelah menonton film, teman saya berceita bahwa ibunya merasa bersalah karena telah membanding-bandingankan anaknya dengan orang lain, serta merasa bersalah jika ibunya selalu mengomentari penampilannya.Â
Jadi, menurut saya, pesan dari sebuah film itu tergantung dengan diri masing-masing penontonnya, sesuai dengan pengalam hidup dari penonton.
#filmologi04
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H