Mohon tunggu...
Citra Elysabeth
Citra Elysabeth Mohon Tunggu... -

Aku ingin menjadi burung yang terbang bebas, hinggap dari satu ranting ke ranting lainnya... Aku tak ingin merasakan cemas karena terkekang di balik sangkar dan sulit untuk keluar... Aku ingin terbang setinggi-tingginya, sejauh-jauhnya, menuju langit senja yang begitu kurindukan...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengingat Senja

12 Oktober 2016   07:38 Diperbarui: 26 Juli 2017   09:03 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Sebab bagiku mengingat senja sama halnya dengan mengingat kamu”

Beberapa menit yang lalu, hamparan senja masih tampak anggun dan tersenyum malu-malu di balik langit sore. Sinar jingganya meliuk-liuk manja menggoda siapa saja untuk terus memandang. Menarik setiap mata untuk tak melepaskan tatapan meski hanya sekejap.

Hembusan angin sore yang kian menusuk tulang bisa jadi merupakan salah satu salam perpisahan dari senja. Selama ini, tak pernah ada yang tau dengan pasti kapan senja akan benar-benar pergi. Sebab, senja bisa saja tiba-tiba menghilang secepat kedipan mata.

Senja yang terus kuingat meski hanya sempat kunikmati dalam sekejap. Singkat, namun begitu melekat dan sulit kuangkat dari pikiran. Senja yang tenang. Senja yang diam-diam membuatku menyimpan sejuta pertanyaan namun tak pernah berani kuutarakan.

*****

Kamu adalah satu dari sekian banyak wanita yang pernah aku kenal. Namun, kamu akan menjadi satu-satunya wanita yang akan selalu aku kenang.

Kamu adalah wanita yang begitu memuja senja. Kamu begitu menggilai senja. Katamu senja itu seperti cerminan dirimu. Senja yang begitu tenang, diam, dan penuh dengan teka-teki. Sama halnya dengan dirimu yang juga begitu tenang, diam, dan menyimpan sejuta teka-teki yang sulit untuk dipecahkan.

*****

Aku lupa bagaimana awalnya hingga aku menjadi tergila-gila bahkan nyaris hilang kewarasanku. Jika kamu begitu menggilai senja maka berbeda denganku yang begitu menggilai kamu. Sosokmu yang anggun mampu membuatku terjerat. Terlebih lagi pribadimu yang tenang mambuatku semakin terpikat.

Singkat cerita, kita berkenalan di bawah langit senja di Pantai Kuta, Bali. Aku memberanikan diri meminta pin BBM-mu. Dari perkenalan singkat itu, mengalirlah cerita-cerita baru tentang kita yang bermuara pada satu kisah rumit yang disebut cinta.

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun