Tangan memutih
peluh menetes
Mati kau..lengkingku, terseruak keluar kerongkongan
Zaman sudah berubah tapi ohhhh..kamu tetap berdiam
diam dalam kelu selaksa menelan duri
Hati telah berganti seperti musim kabut tertiup angin
Mati kau kalau tidak berjalan menembus waktu..
Sekarang atau nanti sama jua...
Mati sekarang atau nanti tiada beda
Beku dalam semua doa
Mati menjadi selaksa harap ku saat ini
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!