Hanya belajar dari kehidupan.
Dulu waktu dekat terasa yang ada di depan mata semuanya sempurna.
Surga itu telah membuai mata dan hati sehingga yang terlihat adalah keindahan.
Berasa terngiang-ngiang akan suara.
Berasa nyambung kalau berbicara.
Berasa menjadi yang paling bahagia.
Berasa hangat semua yang dilewati.
Berasa dibutakan hanya dengan memikirkan dan bahkan kadang tanpa sadar terucap nama.
Berasa penuh dipikiran.
Berasa diperhatikan seperti seorang putri.
Berasa ada yang memperjuangkan.
Berasa ada yang berkorban.
Berasa selalu dibantu.
Berasa bahagia jika warnanya sama.
Berasa semua yang dikerjakan bisa tertolong.
Berasa dijaga setiap saat, setiap detik, setiap hari.
Berasa ada yang menemani saat pergi dan pulang.
Berasa sempurna karena ditemani dalam atmosfir yang sama, duduk berjam-jam.
Berasa terhibur jika sedang kelabu.
Tapi .... setelah semua kenyataan membuatmu terbangun.
Baru melihat dengan matamu bahwa semuanya semu, tertipu, busuk, palsu dan berbau yang tak sedap.
Hanya belajar dari kehidupan.
Melihat pola yang sama hanya bisa tersenyum.
Biarkan musim itu berlalu pasti akan datang musim yang baru, dengar angin berbisik "saatnya akan tiba "
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H