Mohon tunggu...
Ely Rahmawati
Ely Rahmawati Mohon Tunggu... Novelis - Bersenang-senang

Sedang suka2nya nulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dokter: Pahlawan di Era Pandemi

29 Januari 2021   12:11 Diperbarui: 29 Januari 2021   12:12 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

DOKTER ; PAHLAWAN DI ERA PANDEMI

Ely Rahmawati

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi 

Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Semester V

Saat ini, Covid-19 telah menyebar keseluruh dunia dan berstatus pandemi, korban jiwa terus bertambah dari hari ke hari. Sebanyak 213 negara telah melaporkan memiliki kasus positif Covid-19. Pandemi corona bahkan membuat banyak negara maju harus berupaya ekstra keras agar jumlah kasus infeksi tidak terus melambung dan angka kematian pasien Covid-19 bisa ditekan.

Sedangkan data di Indonesia, Senin, 14 Desember 2020, jumlah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 612.000 orang. Jumlah pasien yang sembuh sebanyak, 501.000 orang. Dan untuk kasus meninggal yang tercatat, sebanyak 18.653 orang.

Kondisi demikian, Covid-19 menjadi musuh semua negara, termasuk Indonesia, dan kita adalah sasaran dari kengerian Covid-19. Kemudian, muncul pertanyaan, siapa yang paling tangguh, yang mampu mengalahkan Covid-19, yang nantinya layak menyabet gelar pahlawan? Apakah para medis? Atau pemangku kekuasaan? Tidak ada yang dapat menjawabnya, karena jawabannya adalah kita semua.

Di era pandemi sekarang ini, banyak pahlawan yang memperjuangkan bangsa agar terbebas dari ancaman Covid-19, merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Melirik kepada pengertian yang bersumber dari KBBI, salah satu arti kata pahlawan adalah "orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran". Sementara, ketika dilihat dari pemahaman kebanyakan orang secara umum, rata-rata semua sepakat, bahwa "Pahlawan" adalah orang-orang yang terpilih dan telah terbukti berjasa besar bagi negara ini, dengan mengorbankan segala sesuatu yang dipunyai demi kepentingan bangsa dan negara". 

Dalam perjuangan, tentu yang akan diingat adalah sosok pejuang itu atau yang disebut pahlawan. Sedangkan pahlawan tidak hanya melawan peperangan saja. Bahkan saat ini, Negara kita sedang dihadapkan dengan persoalan besar seperti tersebarnya virus Covid-19, dalam melawan Covid-19 banyak tenaga medis yang gugur dalam perjuangannya, meliputi, Dokter, Perawat, Tenaga Farmasi, Bidan dan Lainnya, yang merupakan salah satu dari pasukan garda terdepan dalam menanggulangi Covid-19. Banyak dari mereka yang tidak pulang ke rumah, karena tidak ingin keluarga mereka tertular bahkan tidak ada waktu yang bisa mereka gunakan karena dihabiskan dalam melayani kesehatan yang diberikan kepada pasien yang jumlahnya semakin naik.

Mereka juga bisa mengorbankan nyawa mereka sendiri, survey tim mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan ada 253 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi COVID-19, data tersebut dihimpun dari bulan Maret hingga Oktober. Tim Advokasi dan Hubungan Eksternal Tim Mitigasi PB IDI, dr Eka Mulyana, SpOT(K), MKes, SH, MHKes, mengatakan angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan semakin bertambah dan mengkhawatirkan. Sebab, hilangnya pekerja medis dan kesehatan ahli tidak dapat tergantikan dalam waktu singkat. "Pandemi COVID-19 telah mengingatkan kita semua tentang peran penting para petugas medis dan kesehatan untuk meringankan penderitaan dan menyelamatkan nyawa masyarakat," kata dr Eka. Bukankan pengorbanan mereka menjadikannya sebagai pahlawan? 

Dokter adalah seseorang yang karena keilmuannya berusaha menyembuhkan orang-orang yang sakit. Tidak semua orang yang menyembuhkan penyakit bisa disebut dokter. Untuk menjadi dokter biasanya diperlukan pendidikan dan pelatihan khusus dan mempunyai gelar dalam bidang kedokteran.

Resiko yang dihadapi petugas kesehatan di masa pandemi ini jauh lebih besar dibanding biasanya. Tidak ada satupun negara atau rumah sakit di dunia yang mampu mengamankan pasien dengan baik apalagi jika tenaga kesehatan tidak dijaga dengan baik kesehatannya. 

Dengan begitu, marilah kita membantu meringankan beban para dokter dan tenaga medisa lainnya dalam memperjuangkan memutus rantai covid-19, dengan cara menghindari keramaian, memakai masker, cuci tangan dan selalu menaati protokol kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun