Segerombolan Kanibal datang mengepung
menikam jantung Sang Bidadari, begitu kejam, begitu tak berperasaan.
Aneh, justru akulah yang tersungkur, jatuh meregang nyawa.
mereka menenggelamkanku pada kedalaman emosi
mencampurinya rasa takut, cemas dan curiga
sesakkan dada, kaburkan makna.
Tiba-tiba otakku bekerja lebih cepat
memendarkan kebijaksaan
dari pintu-pintu langit yang aku ketuk
Aku segera bangkit
Lalu pada Firman aku belajar memaknai kenyataan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!