Mohon tunggu...
Ulya Wafa
Ulya Wafa Mohon Tunggu... karyawan swasta -

hidup seperti air yang tabah mengikis batu… Yang tawakal diterpa panas. selalu berusaha tuk menjadi seorang yang terpercaya, berakhlak baik dan istiqomah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pahitnya hidup

10 Januari 2014   21:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:56 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tlah ku arungi hidup ini

Terjal bagai jalan bebatuan

Sakit bagai tergores sembilu

Perih……pedih…..

Lumut-lumut licin tlah ku lalui

Jalan terjal tlah ku lewati

Sakit…..tergelincir tlah ku rasakan

Begitu pahit kehidupan ini

Tlah ku lalui

Hari-hari kian sepi

Sunyi bagaikan ruang hampa

Panah-panah tlah menusuk ulu hati

Air mata pun tak mampu ku bendung lagi

Tak kuasa menahan perihnya luka ini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun