Mohon tunggu...
Elvrida Damayanti
Elvrida Damayanti Mohon Tunggu... -

jangan pernah terpuruk hanya karena satu masalah, bangkit !!! karena masa depan menunggumu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tanya dan Jawab Puisi Cinta

28 Juli 2012   11:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:31 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebuah puisi waktu saya masi duduk dibangku kelas 2 SMA, sudah lama sekali jadi harap maklum kalau rada-rada alay. hehehehhe

me ~

apkah cinta slalu hadir dengan sbuah pengorbanan atau paksaan  ? mengapa cinta susah untuk di ungkapkan tpi mudah tuk drasakan....?

seseorang~

sbuah cnta tk kn hdirdgn suatu paksaan, namun cnta akn hadir karna kekuatan dalam hati
cinta tidak slalu hdr dgn suatu paksaan, namun cinta akn hadir krna pngorbanan dan kesetiaan....

me ~

namun cinta itu susah utk ku capai, sudah bnyak kenangan yg tlah kami ukir tpi tak prnah terlontar 1 kata pun dri bibirnya. atau mungkin memang dy tak menginginkan q tuk brada d sisi'a?
tak ada yg bisa  aku lakukan kecuali membisu dan menitihkan air mata yg tak prnah habis untuknya? ?

seseorang~

kw tk prnah tw pa yg kan trjdi esok sdangkan hari kmaren tlah menghilang dan hari ini akn sgera brlalu...
kjarlah apa yang ingin kw kjar dan ubahlah tangisan itu mjadi keindahan krna suatu yg indah bukanlah brasal dri suatu yg indah juga

me ~

tetapi mengapa tak pernah ku dengar sorakan lembut dari bibir setiap mahluk yg tlah mndengar
curahan hatiku dan hal itulah yg mmbuatku utk tidak dpt mraih stiap pujangga yg brtahta dhtiku

seseorang~

jgn kau dgarkan bsikkan2 yg dpt mmbwtmu trlena pa lg tertidur. sesungguhnya bintang yg kcl pun ttp bisa benderang lantas  apa yg kau takutkn jka kau yakini klo ini mmbwtmu tertawa..
harus berapa banyak pujangga yg singgah untuk menyadarkan mu bahwa cinta itu bukanlah ketakutan mlainkan kekuatan..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun