Belakangan, geger soal penangkapan babi ngepet di Sawangan, Depok. Mau ditungguin sampai Indonesia bebas korupsi pun tidak akan berubah. Karena itu hanya rekayasa, ada orang yang sengaja bikin sensasi biar makin terkenal.
Mulanya, ada seorang warga desa yang kehilangan duit senilai Rp 1 juta. Tidak hanya sekali, tapi dua kali. Lalu melapor-lah dia ke seorang ustad Adam Ibrahim. Kata dia, bisa jadi itu perbuatan tuyul atau babi ngepet. Nah, terinspirasi dari cerita itu, Adam punya rencana bersama 8 rekan lainnya. Dia membeli seekor babi secara online dengan harga Rp900 ribu plus ongkir Rp200 ribu. Duit itu ternyata juga berasal dari warga yang mengeluh duitnya hilang waktu itu. Hmm, kongkalikong ini ceritanya..
Setelah itu, babi yang dipesan akhirnya datang. Adam menyiapkan kandang babi di sebelah rumah lalu melepasnya. Dia menunggu babi tersebut lewat untuk ditangkap kembali. Setelahnya, Adam berkoar-koar kalau ada babi jadi-jadian yang telah mengusik ketenangan warga. Dari kesaksian Adam, dia pernah melihat orang yang berboncengan motor yang tiba-tiba berubah jadi babi. Dia bilang makhluk ini harus ditangkap.
Akhirnya, pada Selasa (27/04), ia menangkap babi itu dengan disaksikan warga. Tapi mereka tidak lihat langsung. Mereka disuruh 'berlindung' di belakang rumah Adam sambil membaca live report dan instruksinya lewat WhatsApp. Supaya tidak kelihatan bohongnya, guys. Kalau babinya tidak benar-benar berubah jadi manusia.
Anehnya, banyak warga yang percaya dengan hal itu. Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono sih udah tidak heran. Warga Sawangan memang demen dengan hal-hal berbau mistis kayak gitu. Sepertinya wajar ya kejadian kayak keranda melayang sampai babi ngepet begini jadi viral. Lantas, banyak warga dimintai keterangan atas kejadian tersebut. Salah satunya Wati. Dari video yang tersebar di media sosial, dirinya curiga ada tetangga yang 'nganggur' tapi punya banyak duit.
Namun itu semua terbukti abal-abal. Ternyata, Adam pengen terkenal. Dirinya memang dianggap sebagai tokoh di desa tersebut. Hanya saja, sebagai tokoh yang kurang mentereng.
Dia juga pengen menambah jumlah pengikut majelis taklim-nya.Polisi akhirnya meringkus Adam karena telah menyebarkan berita bohong. Ia dijerat Pasal 14 ayat 1 dan atau Pasal 2 UU Nomor 1 Tahun 1946 dan terancam hukuman 10 tahun penjara. Sementara Wati juga bernasib sial. Ia diusir warga meski sudah meminta maaf. Ada-ada aja ya kelakuan orang pengen pansos.
Dan biasanya orang yang pengen pansos biasnya juga akan membuat onar agar dia terkenal bukan hanya itu saja. orang yang seperti ini juga akan dominan menjadi penyebar hoax. berharap masyarakat lebih bijak dalam memilah informasi supaya kita tidak menjadi korban juga. salam hangat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H