Aku melihat sepasang ode marjinal terdengih-dengih
Meriwayat-khususkan tajam protes
Nasib buruh di kemoyak rezim
Bukan ia yang pada akhirnya bersimpuh dengar titah raja di balairung
Mencangkung, susun strategi
Semangat di kanan lawan di kiri
Bersama buruh yang jua takut dilanda
kalaulah diserang diabetes juga kolesterol tetiba
Tiada tinggal diam saat bahasa-bahasa keringat
Menyenandungkan dera derita Membuka jendela
Kala ruang senyap dan gulita Tajam lidahnya menekuri
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!