[caption id="attachment_196043" align="alignleft" width="358" caption="Inggris vs Ukraina (sumber: google.com)"][/caption] EURO 2012 saat ini sudah memasuki babak perdelapan final yang melibatkan 8 tim terbaik yang lolos dari babak penyisihan grup. Salah satu bagian dari pertandingan yang perlu di-highlight adalah kepemimpinan wasit. Dalam beberapa pertandingan EURO 2012, terdapat banyak kesalahan wasit yang merugikan tim-tim yang bertanding. Kesalahan-kesalahan ini tentunya bisa sangat merugikan tim-tim tertentu dan mengganggu hasil akhir pertandingan. Kita tentunya tidak ingin ada tim yang dirugikan oleh kesalahan wasit mengambil keputusan. Dalam setiap pertandingan yang saya ikuti, beberapa kesalahan wasit yang menurut saya perlu diperbaiki segera untuk menjaga kualitas pertandingan dari mulai perdelapan final hingga final. Pertama, kurang jelinya asisten wasit/linesman dalam melihat posisi offside. Hampir di semua pertandingan yang saya tonton, kesalahan ini dilakukan oleh linesman. Keputusan memberikan onside atau offside sangat krusial karena pada posisi-posisi seperti inilah peluang gol banyak terjadi. Kesalahan wasit akan mencegah terjadinya gol dan tentunya akan sangat merugikan tim yang dianggap melanggar. Yang paling anyar adalah kontroversi keputusan wasit menganulir gol Ukraina padahal dalam tayangan lambat terlihat sudah melewati garis gawang Inggris. Namun demikian, gol ini seharusnya tidak terjadi apabila linesman jeli melihat posisi pemain Ukraina yang sudah dalam posisi offside sebelum terjadinya kemelut. Sebelumnya dalam pertandingan Italia vs Kroasia, saya mencatat tiga kali linesman melakukan kesalahan mengangkat bendera offside yang merugikan Italia yang saat itu berpotensi menciptakan gol apabila tidak dianggap offside. Bahkan gol Kroasia saat itu tercipta dalam posisi offside. Dalam pertandingan Spanyol vs Kroasia, Iniesta juga dalam posisi offside pada saat menerima bola sebelum mengirimkan umpan kepada Navas yang kemudian mencetak gol. Kesalahan-kesalahan tersebut seharusnya tidak terjadi lagi apalagi mengingat saat ini ada lima wasit (termasuk asisten) yang mengawasi pertandingan. Ada 1 orang di masing-masing daerah gawang yang bertugas mengawasi terjadinya pelanggaran di area kotak penalti serta mengawasi terjadinya gol khususnya seperti kasus Ukraina-Inggris. Kedua, dalam beberapa kejadian sering juga terlihat wasit yang kurang tegas ketika ada pemain yang tergeletak di lapangan berpura-pura cedera. Sering sekali pemain tersebut bermaksud menunda serangan lawan yang berbahaya. Namun setelah permainan dihentikan, pemain tersebut langsung berdiri dan tidak terlihat baru mengalami cedera. Di liga-liga besar Eropa, biasanya wasit akan memanggil petugas medis dan menyuruh pemain dimaksud keluar lapangan untuk mendapatkan perawatan. Hal ini tentunya akan memberikan keuntungan bagi tim lawan yang dirugikan karena kepura-puraan tersebut. Pada beberapa pertandingan EURO 2012, wasit tidak melakukan hal ini tetapi membiarkan pemain dimaksud langsung bermain tanpa keluar lapangan terlebih dahulu. Ketiga, standar keputusan wasit yang sering berbeda dalam menilai pelanggaran yang sama. Yunani sangat dirugikan oleh standar yang berbeda tersebut ketika melawan Polandia pada pertandingan pembukaan. Sokratis Papastathopoulos dikartu merah wasit Carlos Carballo dari Spanyol karena mendapat dua kartu kuning. Beberapa pengamat sepakbola mengatakan bahwa pelanggaran Papastathopoulos tidak pantas diberikan kartu kuning.Carballo memang terkenal sangat mudah memberikan kartu kuning setiap terjadi pelanggaran, kondisi ini akan berbeda ketika misalnya wasit lain yang memimpin dan tentunya akan mengubah arah pertandingan pada saat itu. Terakhir, masih banyak wasit EURO 2012 yang terkena bias karena nama besar pemain-pemain bintang dan tim favorit EURO seperti Spanyol. Hal ini seperti yang dikeluhkan oleh Darijo Srna, pemain Kroasia, yang mengkritik wasit karena dianggap berpihak kepada Spanyol. Bias ini sebenarnya juga banyak terjadi dalam pertandingan di liga-liga Eropa. UEFA sudah saatnya berbenah diri dan menyelesaikan buruknya kualitas wasit di EURO 2012. Dengan demikian, kita akan mendapatkan permainan sepakbola yang lebih baik dan sangat berkualitas. Salam Sepakbola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H