Surakarta-Kurikulum Merdeka terbagi menjadi dua kegiatan utama yaitu intrakurikuler dan kokurikuler. Kegiatan pembelajaran intrakurikuler merupakan kegiatan rutin dan terjadwal berdasarkan muatan pelajaran yang terstruktur. Sedangkan, kegiatan pembelajaran kokurikuler berupa Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dimana merupakan pembelajaran interdisipliner yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum. P5 dirancang untuk menghasilkan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila yang merupakan perwujudan dari Pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia yang memiliki ciri 6 dimensi utama yaitu beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.Â
Kegiatan P5 dilaksanakan oleh mahasiswa kampus mengajar 7 yang ditempatkan di SMKS 2 PGRI Surakarta dengan beranggotakan Laviana Putri, Aling Sesilian, Larasati Rambu Otu, Salwa Shabrina, dan Elvitra Wardana. Kegiatan P5 merupakan perwujudan kolaborasi antara mahasiswa, guru, dan mahasiswa dengan mengambil tema "Gaya Hidup Berkelanjutan" sebagai upaya dalam perwujudan peduli lingkungan. Pelaksanaan P5 berlangsung selama 1 minggu, dimulai dari tanggal tanggal Senin (22/04/24) - Selasa(30/04/24) di SMKS PGRI 2 Surakarta yang diikuti oleh siswa kelas X dan XI yang digabungkan menjadi 1 kelas.Â
Pada hari Senin (22/04/24), diawali dengan pembukaan dan pengenalan gaya hidup berkelanjutan pada pukul 07.30-09.00. Dalam waktu 2,5 jam tersebut siswa dikenalkan terkait apa dan bagaimana gaya hidup berkelanjutan itu. Kemudian siswa diizinkan untuk istirahat terlebih dahulu. Kegiatan selanjutnya berlangsung pada pukul 09.30-10.30, dimana siswa dijelaskan terkait konsep hidup sehat dan bagaimana cara penerapannya. Setelah siswa mengenal gaya hidup berkelanjutan dan konsep hidup sehat, mahasiswa kampus mengajar 7 dan siswa mengidentifikasi korelasi pengaruh terhadap hidup sehat. Kegiatan terakhir ini berlangsung pada pukul 10.30-11.30.Â
Pada hari Selasa (23/04/24), diawali dengan pengenalan gizi dan menu sehat untuk remaja dan keluarga. Dalam sesi pertama pada pukul 07.30-09.00, siswa dijelaskan terkait pentingnya memperhatikan gizi dari makanan yang kita konsumsi serta menu rekomendasi dalam pemenuhan gizi sehari-hari. Kemudian, siswa diberikan waktu istirahat terlebih dahulu sebelum memasuki sesi selanjutnya. Setelah itu, pada pukul 09.30-11.30 mahasiswa kampus mengajar bersama siswa mencoba untuk merencanakan atau meresepkan makanan sehat bagi keluarga serta mendeklarasikan komitmen hidup sehat bagi remaja.Â
Pada hari Rabu (24/04/24), mahasiswa kampus mengajar memberikan pengetahuan awal terkait tanaman obat berkhasiat atau biasa disebut toga melalui media power point yang berlangsung pada pukul 07.30-09.00. Kemudian siswa diberikan waktu selama 30 menit sebelum melanjutkan sesi berikutnya. Pada pukul 09.30-11.30 siswa diperkenalkan metode budidaya tanaman herbal di karangan rumah. Pada sesi ini, siswa diajak berdiskusi terkait apa saja tanaman toga yang bisa dibudidayakan di rumah beserta medianya. Tidak sampai disitu saja, siswa juga diminta untuk merancang budidaya tanaman toga di sekolah yang dilakukan secara berkelompok sebagai output pada pembelajaran hari tersebut.Â
Pada hari Kamis (25/04/24), sebagai bentuk kesinambungan dari materi pada hari sebelumnya, mahasiswa kampus mengajar memberikan materi terkait produk olahan apa saja dari tanaman berkhasiat obat pada sesi pertama yaitu pukul 07.30-09.00. Kemudian siswa dipersilahkan untuk istirahat selama 30 menit. Sesi selanjutnya berlangsung pada pukul 09.30-11.30, dimana mahasiswa kampus mengajar bersama siswa melakukan identifikasi bersama terkait metode pengolahan tanaman herbal. Selain itu, siswa juga melakukan identifikasi unsur dalam kemasan serta labeling yang akan dilanjutkan pada materi di hari selanjutnya.Â
Pada hari Jum'at (26/04/24), sesi pertama berlangsung pada pukul 07.30-09.00 dimana mahasiswa kampus mengajar menyampaikan materi kepada siswa terkait aspek legalitas produk herbal. Kemudian siswa diizinkan untuk istirahat terlebih dahulu sekitar 30 menit. Di sesi selanjutnya pada pukul 09.30-11.30 siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dimana setiap kelompok akan didampingi oleh mahasiswa kampus mengajar. Tujuan dibagi perkelompok adalah agar siswa dapat dibimbing untuk perancangan label dari produk instan herbal yang akan diproduksi pada pertemuan selanjutnya.Â
Pada hari Senin (29/04/24), sesi pertama adalah proses pembuatan produk instal herbal dalam bentuk basah/cair yang berupa sirup dan sari yang dilakukan pada pukul 07.30-10.30. Adapun jenis tanaman toga yang digunakan dalam praktik ini adalah, kunyit, temulawak dan jahe. Pada pukul 10.30-11.30 dilakukan proses pengemasan dan labeling. Produk jadi ini sebagai aplikasi kewirausahaan sebagai output P5 serta sebagai hasil akhir projek assesmen sumatifÂ
Pada hari Selasa (30/04/24), masih sama pada hari sebelumnya di sesi pertama pada pukul 07.30-10.30 yaitu praktik pembuatan produk instal herbal dalam bentuk kering/kristal pada 3 macam tanaman toga yaitu kunyit, temulawak, dan jahe. Pada sesi akhir pukul 10.30-11.30 Â dilakukan proses dilakukan proses pengemasan dan labeling. Produk jadi ini sebagai aplikasi kewirausahaan sebagai output P5 serta sebagai hasil akhir projek assesmen sumatif. Kegiatan ini merupakan penutup pada pekan pelaksanaan P5.Â