Mohon tunggu...
Elvita Novi Armadina
Elvita Novi Armadina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa kesehatan masyarakat yang tertarik dengan isu kesehatan ibu dan anak serta kesehatan reproduksi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Intervensi "Get to Know about HIV/AIDS: Speed Dating HIV/AIDS" pada siswa kelas 11-2 SMAN 43 Jakarta oleh Mahasiswa Kesehatan Masyarakat UNNES

4 November 2024   06:43 Diperbarui: 4 November 2024   07:43 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Intervensi edukasi peningkatan pemahaman konsep HIV/AIDS (Dokpri)

Pada tahun 2023, secara global remaja (15-19 tahun) dengan HIV telah mencapai hampir 1 juta atau berada di kisaran 680.000 hingga 1,3 juta jiwa (UNICEF, 2024). Salah satu provinsi di Indonesia yaitu DKI Jakarta merupakan provinsi dengan angka HIV paling tinggi dengan 77,934 kasus pada tahun 2022. Meskipun sudah tidak menjadi provinsi dengan HIV tertinggi, Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, terdapat 79.628 kasus HIV di DKI Jakarta yang tercatat hingga maret 2023 (Dinas Kesehatan DKI Jakarta, 2023). Data ini menunjukan gambaran masalah penularan HIV sebagai salah satu isu kesehatan penting khususnya pada kelompok beresiko seperti remaja. Peningkatan kasus menunjukan belum optimalnya pencegahan penularan HIV yang sudah diterapkan saat ini.  Studi di Nigeria menemukan faktor faktor yang mempengaruhi perilaku seksual berisiko pada remaja meliputi teman sebaya, mispersepsi mengenai efektivitas kontrasepsi modern dan kurangnya pemahaman tentang HIV (Baigry et al., 2023).  Peningkatan pemahaman konsep HIV/AIDS pada remaja perlu dilakukan dengan pendekatan yang tepat dan inovatif agar intervensi efektif dan efisien dalam pelaksanaannya. 

Salah satu Mahasiswa Kesehatan Masyarakat dari Universitas Negeri Semarang yaitu Elvita Novi Armadina melaksanakan intervensi program "Get to Know about HIV/AIDS: Speed Dating HIV/AIDS" yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai konsep HIV/AIDS di kelas 11-2 SMAN 43 Jakarta pada tanggal 30 September 2024. Program ini selain bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep HIV/AIDS, tapi juga dilaksanakan untuk mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS dikalangan siswa. 

Program "Speed Dating HIV/AIDS" dilaksanakan dalam serangkaian kegiatan intervensi yang mengkombinasikan metode ceramah, permainan, dan mind map. Kegiatan dibuka dengan melakukan pre test untuk melihat pengetahuan konsep HIV/AIDS pada siswa dan dilanjutkan dengan sesi pemberian edukasi dengan metode ceramah. Sesi kedua dijalankan dengan membagi para siswa menjadi beberapa pasangan yang akan ditugaskan untuk membuat mind map, berdiskusi bersama pasangan tentang konsep HIV/AIDS dan mempresentasikan hasil mind maps bersama pasangan. Kegiatan ini dilanjutkan dengan sesi "Speed Dating Competition" dimana setiap pasangan berlomba untuk menjawab pertanyaan dengan cepat dan benar. Rangkaian kegiatan ini dilakukan tidak hanya untuk meningkatkan pemahaman melainkan juga melatih kerja sama tim, kemampuan berkomunikasi, dan kreatifitas. 

Program ini diakhiri dengan post test dan refleksi kegiatan yang ternyata mendapatkan respon Positif dengan penangkapan konsep HIV/AIDS yang baik setelah intervensi. Hal ini terlihat dari hasil analisis yang menunjukan terdapat peningkatan pengetahuan konsep HIV/AIDS pada siswa kelas 11-2 setelah mendapatkan intervensi Speed Dating HIV/AIDS. Para siswa antusias dalam mengikuti program ini dengan aktif berdiskusi mengenai topik yang dibahas. 

Mahasiswa berharap bahwa program ini dapat menjadi salah satu alternatif pendidikan kesehatan reproduksi khususnya pencegahan penularan HIV/AIDS yang diadopsi sekolah untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep HIV/AIDS dan mengurangi stigma negatif terhadap pembahasan kesehatan reproduksi yang masih tabu untuk dibahas serta meminimalisir stigma negatif dan diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS. 

Daftar Pustaka: 

Baigry, M. I., Ray, R., Lindsay, D., Kelly-Hanku, A., & Redman-MacLaren, M. (2023). Barriers and enablers to young people accessing sexual and reproductive health services in Pacific Island Countries and Territories: A scoping review. PLoS ONE, 18(1 January), 1DUMNMY. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0280667

Dinas Kesehatan DKI Jakarta. (2023). Kenali Penyebab, Gejala Umum dan Cara Mencegah Penyakit HIV/AIDS. https://dinkes.jakarta.go.id/berita/read/kenali-penyebab-gejala-umum-dan-cara-mencegah-penyakit-hivaids

UNICEF. (2024). Adolescent HIV prevention. https://data.unicef.org/topic/hivaids/adolescents-young-people/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun