Mohon tunggu...
Elvira Devie
Elvira Devie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya Mahasiswa

Mahasiswa Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perjalanan Minggu Pagi ke Museum Basoeki Abdullah yang Tidak Banyak Orang Mengetahuinya

20 Juni 2022   03:56 Diperbarui: 20 Juni 2022   06:42 2144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk membayangkan peristiwa tersebut bagi saya sangat tidak mudah, betapa tragisnya kematian beliau serta dikhianati oleh orang yang dipercaya beliau untuk membersihkan halaman rumahnya, demi mengincar jam tangan rela membunuh tuannya. 

Setelah mengelilingi gedung pertama lantai satu, saya diajak untuk naik ke lantai dua untuk melihat koleksi dan karya Basoeki Abdullah yang lainnya. 

Basoeki Abdullah selain melukis juga sebagai penari wayang orang, beliau memerani sebagai wayang Rahwana dan Hanoman. Rahwana dikenal sebagai raksasa penguasa kegelapan yang memiliki sepuluh muka, sepuluh leher, sepuluh kerongkongan, dan dua puluh tangan yang menunjukan kesombongan dan kemuan yang tak terbatas. 

Sedangkan wayang Hanoman adalah seorang ksatria yang berwujud kera, kesaktian dan keberaniannya sangat luar biasa. 

Saya bisa membayangkan Basoeki Abdullah ketika memerani wayang-wayang tersebut sangatlah gagah karena mendalami peran tersebut. Saya melihat ada beberapa koleksi seni lainnya seperti koleksi topeng dan koleksi patung. 

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Seperti manusia pada umumnya, Basoeki Abdullah memiliki rasa kebosanan pada tahun 1990an sehingga menghasilkan lukisan-lukisan yang abstrak tetapi menghasilkan lukisan yang indah untuk dipandang. 

Saya sangat merasa sedih ketika melihat karya terakhir beliau sebelum wafat, namun yang lebih menarik karya lukisan terakhir beliau wafat beliau membuat abstark lukisan orang lagi terselungkup berbaring dibawah seolah-olah menggambarkan beliau bersimbah darah dibelakang pintu kamarnya seperti mempunyai feeling, sehingga keluarga memberikan lukisan tersebut ke sahabat Basoeki Abdullah karena tidak ingin melihat lagi lukisan tersebut. 

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Setelah berkeliling di gedung pertama, saya bergegas untuk berjalan ke gedung kedua, yaitu gedung area perkembangan dari museum tersebut. Hal yang menarik yang tidak banyak orang tahu yaitu Basoeki Abdullah ternyata harus melukis di bawah sinar matahri dan tidak pernah melukis di bawah sorot lampu.  

Selain itu saya melihat alat-alat melukis beliau yang terlihat sangat mahal pada era tersebut untuk orang kaya, terlebih untuk menjaga kualitas dari lukasannya agar tidak cepat rusak, pudar, dan lainnya yang membuat karya tersebut menjadi rusak.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun