Matahari pagi mulai menyingsing di Minggu pagi tanggal 18 Juni 2022, waktu menunjukan pukul 07.00 Pagi WIB. Saya pum bangun dan bersiap-siap untuk mengunjungi salah satu museum di Jakarta Selatan yaitu Museum Basoeki Abdullah. Untuk perjalanan kesana saya menggunakan transportasi pribadi. Sekitar pukul 09.45 WIB saya tiba di museum tersebut.Â
Harga tiket masuk Museum Baoseki Abdullah tergolong sangat murah, untuk orang dewasa sebesar Rp 2.000 dan anak kecil sebesar Rp. 1.000. Di museum tersebut saya didampingi oleh salah satu staff yang bernama Tuty Sukmawati.Â
Musieum Basoeki Abdullah terletak di Jl. Keuangan Raya No.19 Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Tidak banyak orang tahu tentang museum tersebut, karena berada didalam kompleks sehingga museum tersebut jarang dikunjungi oleh wisatawan.Â
Berdirinya Museum Basoeki Abdullah, tak pernah lepas dari dari sosok pelukis ternama Indonesia, Basoeki Abdullah. Museum Basoeki Abdullah memiliki dua bangunan.Â
Gedung pertama, merupakan rumah tinggal Basoeki Abdullah, sedangkan bangunan kedua sebagai pengembangan area museum. Pada tanggal 25 September 2001, rumah tersebut secara resmi beralih fungsi menjadi Museum Basoeki Abdullah, dan diresmikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada saat itu, Drs. I Gede Ardika .
Museum Basoeki Abdullah tersimpan banyak karya-karya lukasan beliau, koleksi benda seni, dan koleksi buku-buku beliau yang telah di wasiatkan, sehingga saya sangat mengagumi beliau " Koleksi lukisan disini memiliki  123 karya, koleksi benda seni memiliki 120 koleksi, dan buku-buku koleksi memiliki kurang lebih 3.000 buah buku" Tuty Sukmawati, Minggu (18/06/2022).Â
Gedung pertama di  lantai satu adalah rumah Basoeki Abdullah yang didalamnya berisikan ruang tamu, kamar tidur beliau atau ruang memorial, ruang informasi, perpustakaan, dan tempat koleksi beliau seperti benda-benda aksesoris yang dikumpulkan dari berbagai daerah di Indonesia antara lain pedang, bross, kalung, keris, panah, dan senapan.Â
Ruang memorial atau kamar tidur beliau memiliki banyak makna dan cerita, didalam ruangan tersebut terdapat ruang untuk beribadah serta menjadi ruangan Basoeki Abdullah mendapatkan ide atau insipirasi melalui kamar tersebut.Â
Kamar tersebut menjadi saksi peristiwa yang menimpa Basoeki Abdullah yang menewaskan beliau karena tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang pencuri yang masuk ke dalam kamar beliau, bermotif mencuri beberapa koleksi jam tangan beliau yang direncanakan oleh tukang kebunnya sendiri.Â