Janna Anissa, lahir pada  tanggal 5 Agustus 2001 di Jakarta. Perempuan yang berdarah Jawa dan Palembang ini memiliki panggilan Ikmah di lingkungan keluarganya, saat ini Ikmah mempunyai kesibukan sebagai mahasiswi tingkat akhir, ikmah kuliah di salah satu kampus di Jakarta selatan yaitu angkatan keperawatan. Ikmah adalah anak ke dua dari tiga bersaudara, namun kakak pertama ini memiliki gangguan mental sehingga membuat Ikmah dan keluarga harus banyak sabar.Â
Sebagai mahasiswi tingkat akhir, Ikmah memiliki banyak sekali pengalaman ketika  melaukan Praktik Kerja Lapangan atau PKL. Ikmah melakukan PKL di Panti Jompo, Rumah Sakit Jiwa, dan Rumah sakit umum. Ikmah juga rajin mengkuti kegiatan diluar kampus.Â
Sosok Ikmah ini sangat baik hati kepada siapapun tanpa pilih kasih, sehingga orang-orang disekitarnya memanfaatkannya, seperti Ikmah mengerjakan tugas-tugas temennya walaupun sendiri banyak tugas, sering meminjamkan apapun itu kepada siapapun tanpa berfikir panjang. Ikmah sosok yang sangat kecil, beramput keriting, memiliki mata yang bulat, serta badan yang kurus ini bahkan mahasiswi yang sangat dikagumi oleh dosen-dosennya karena memiliki pribadi yang baik, rajin ibadah, rajin dalam segala hal. Â
Saat PKL di Panti Jompo, Ikmah sangat tersentuh bahkan sedih karena lansia yang dibuang oleh keluarganya, yang tidak miliki keluarga, dan tidak dianggap oleh keluarganya. Pada saat disana Ikmah merawat pada lansia tersebut dengan senang hati Ikmah menyuapinya, mengganti popoknya, mengajak ngobrol karena Ikmah termasuk memiliki Public Speaking yang bagus.Â
Lalu saat PKL di salah satu Rumah Sakit Jiwa, Ikmah bercerita bahwa disana sekarang banyak pasien yang masih muda. Mereka yang terkena mental health, trust issue, bipolar, dan lain sebagainya sehingga sampai masuk Rumah Sakit Jiwa karena lingkungan sekitar tidak ada perduli dengan mental anak-anaknya sehingga sampai kehilangan kesadaran atau akalnya. Ikmah mengatakan bahwa sangat penting untuk memperhatikan kesehatan mental, jangan pernah merasa sendiri, jangan sampai melakukan hal yang membahayakan dirinya. Pada saat PKL disana Ikmah teringat sang kakak yang sering keluar masuk Rumah Sakit Jiwa, kakanya memiliki gangguan mental dimulai ketika SMA, karena sama sekali tidak memiliki teman, dan sering di bully. Terkadang sang kakak kalau lagi tidak sadar atau kambuh sampai suka mencelakai diri sendiri atau orang sekitar, tidak jauh berbeda di Rumah Sakitpun seperti itu ada yang teriak-teriakan, berbicara sendiri, main sendiri, sangat sedih dilihatnya. Saat ini orang sangat menyepelekan kesehatan menta, bahkan dimata orang tua jaman dulu itu karena kurang ibadah atau diikuti oleh sosok hantu jadi terkadang ada pengobatan secara spiritual padahal yang diinginkan bukan pengobatan seperti itu.Â
Dirumah Sakit Umum Ikmah harus melihat pasien-pasien yang terbaring sakit, ada yang diakibatkan penyakit bawaan, atau kecelakaan, dan lainnya. menurut Ikmah yang sangat ditakutkan ketika menangani pasien yang mengalami kecelakaan karena menurunta itu sangat mengerikan ketika bercucuran darah. Hal yang menakuti ketika Ikmah sedang berjaga malam sampai pagi, terkadang ada kejadian aneh yang tidak diinginkan, sosok yang tidak terlihat mengganggu. Seperti pintu yang terbuka sendiri, bau-bau melati, dan lainnya.Â
Sosok Mahasiswi yang tangguh, baik, pekerja keras, rajin, banyak teman, banyak yang menyukainya karena kegigihannya dalam belajar, meskipun banyak cobaan jatuh dan bangun Ikmah tidak pernah menyerah. Ikmah sangat menginspirasi orang sekitar agar tidak malas dalam hal apapun terutama beribadah.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI