Mohon tunggu...
Elvin Miradi
Elvin Miradi Mohon Tunggu... -

Seorang blogger, suami untuk seorang bidadari dan bapak untuk tiga laki-laki. Simak tulisan lainnya di www.ElvinMiradi.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana Memulai Usaha Toko Online

22 Mei 2015   23:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:42 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bagaimana memulai usaha toko online

Okay, jadi Anda berminat untuk memulai usaha toko online? Mantap! Satu hal yang paling melegakan tentang usaha toko online adalah modal yang dibutuhkan sangat kecil (saya nda pake istilah relatif kecil lagi karena sudah terlalu banyak jasa pembuatan toko online yang banting harga). Anda bisa punya toko online dengan modal di bawah sejuta, namun dengan potensi penghasilan yang tidak terhingga (ya tergantung doa dan usaha Anda toh). Itu tentang kelebihan toko online. Sekarang izinkan saya menyampaikan kekurangannya. Kekurangannya yang paling utama ada dua: 1. Kekurangan toko online dari sisi konsumen Toko online butuh kepercayaan dari calon konsumen dan itu tidak bisa dibangun dengan mudah. Anda perlu fokus dan waktu yang cukup lama. Berbeda kalo misalnya Anda sudah punya toko fisik yang nyata di luar sana dan menjadikan toko online Anda sebagai media untuk mendatangkan pembeli dari internet. Atau misalnya Anda tidak punya toko fisik tapi Anda mampu beriklan di media-media nasional (seperti Zalora yang beriklan di televisi). Iklan di media-media nasional tentunya akan membuat situs Anda seketika terpercaya. Tapi kenyataannya, sebagian besar dari kita tidak punya toko fisik atau budget yang besar untuk promosi di media nasional. Jadi akan membutuhkan usaha yang lebih keras untuk membangun kepercayaan. Anda harus siap dengan hal itu. 2. Kekurangan toko online dari sisi Anda Seperti yang saya bilang tadi, modal untuk membuat toko online sangat (kalau nda mau dibilang terlalu) kecil. Sekilas kedengarannya ini menarik, tapi tahukah Anda apa masalah yang bisa Anda hadapi dengan modal yang sedikit ini? Anda bisa menjadi tidak fokus! Anda akan menganggap ini bukan bisnis sungguhan! Anda akan menganggap ini bisnis sampingan! Hasilnya? Uang yang Anda hasilkan dari toko online pun jadinya seperti penghasilan yang tidak jelas, tidak sesuai harapan dan akhirnya benar-benar akan jadi penghasilan sampingan saja. Ingat, teman. Bisnis apapun di dunia ini akan selalu memberikan hasil SETARA dengan PERHATIAN dan KESUSAHPAYAHAN yang Anda berikan padanya. Anda jalankan setengah-setengah, hasilnya pun pasti setengah-setengah. Coba bayangkan seandainya Anda harus merogoh kocek sebesar katakanlah 15 juta rupiah untuk membuat toko online. Apa yang terjadi? Anda akan jauh lebih bersemangat dan bekerja keras, kan? Yang saya harapkan adalah agar Anda memperlakukan toko online Anda selayaknya bisnis besar. Karena ini memang bisnis besar selama Anda bersedia membesarkannya. Simak quote inspiratif di bawah ini:

Tidak ada makan siang gratis. Bahkan bila siang-siang Anda datang ke nikahan atau akikahan, Anda tetap harus membawa amplop atau kado. - Elvin Miradi

Okay, jadi setelah kita membicarakan apa saja kelebihan dan kekurangan paling mendasar dalam usaha toko online, sekarang saatnya kita masuk ke bagian berikutnya.

"Saya Bagusnya Jualan Apa?"

Beruntunglah Anda yang sudah punya rencana produk apa yang akan Anda jual, karena persoalan barang apa yang akan dijual seringkali menjadi masalah berlarut-larut. Saya punya teman yang dari dulu selalu mau membuat toko online tapi bingung mau jualan apa. Sejak saya mulai belajar bikin blog sampai sekarang saya sudah mendirikan perusahaan penerbitan resmi yang menerbitkan buku secara online, dia masih menanyakan hal yang sama tiap kali kami bertemu. Delapan tahun. Delapan tahun berlalu dan dia masih berkutat dengan pertanyaan yang sama. Saya pernah membayangkan diri saya sedang berdiri di padang Mahsyar, lelah berkeringat bersama milyaran manusia lain yang ngantri untuk dihitung amal dan dosanya. Lalu tiba-tiba saya ketemu dengan teman saya itu dan dia nanya, "Ping, saya bagusnya jualan apa ya di internet?" "Hah? Gila! Kiamat sudah selesai tapi ente belum jualan juga???" Anda jangan seperti itu yah. Oke, saya akan memberikan beberapa tips yang bisa Anda jadikan inspirasi dalam mencari ide produk untuk dijual: 1. Jangan Jual Produk Yang Dilarang Agama dan Hukum yang Berlaku Ini sudah jelas. Saya mau jelaskan gimana lagi? Hehehe... 2. Hindari Produk Yang TERLALU MUDAH DITEMUKAN konsumen Yang saya maksud di sini misalnya produk-produk seperti sabun, pasta gigi, bedak, dll yang akan dengan mudah didapat konsumen di mini market. Bagaimana dengan produk MLM? Produk MLM tidak mudah didapatkan di mini market. Maka dari itu produk MLM bisa Anda tawarkan di internet. Akan lebih mudah memasarkan produk MLM yang meng-generate penjualan kita lewat link. Misalnya bila konsumen mengklik link di website kita maka langsung tercatat di database perusahaan MLM-nya. 3. Jangan Prioritaskan Produk yang Berbentuk Cairan Saya tidak melarang Anda untuk menjual produk berbentuk cairan (misalnya parfum, minuman, dll), saya cuma bilang "JANGAN PRIORITASKAN". Artinya, bila Anda baru akan memulai, usahakan menjual benda padat terlebih dahulu. Ini sebabnya: tidak semua jasa pengiriman mau mengirim benda cair. Bila Anda baru memulai dan masih dalam proses menyeleksi produk, silahkan memasukkan benda cair ke dalam rencana produk Anda tapi saya berharap Anda jangan langsung buru-buru menempatkannya sebagai prioritas. Putar otak lagi, cari ide lain dulu. Toh mikir itu gratis. Ayo mikir! 4. Hindari Produk yang Bisa Expire Produk yang memiliki batas expire (kadaluarsa) misalnya produk kecantikan, bisa Anda pasarkan di awal asal Anda bisa memastikan bahwa permintaan konsumen cukup tinggi, sehingga perputaran stok barang lebih cepat dibanding masa kadaluarsa produk. Saran saya, untuk produk kecantikan sebaiknya Anda menjadi reseller di awal-awal. Jadi istilahnya Anda cuma menjadi makelar. Sistem ini dikenal dengan istilah dropshipping. Sistem dropshipping itu begini: Anda bikin toko online, Anda promosikan di mana-mana, tapi produk yang Anda jual adalah produk toko online lain dan produknya tidak Anda stok sendiri. Di website Anda, produk itu Anda naikkan harganya agar selisih harganya menjadi laba Anda. Nanti kalau ada pesanan, Anda dan konsumen bertransaksi seperti biasa, lalu Anda transfer duitnya ke pemilik produk beserta detail nama dan alamat konsumen. Nanti pemilik produk yang mengirim ke konsumen tersebut. Gitu ceritanya. Bila nanti Anda sudah memiliki banyak pelanggan tetap, Anda sudah bisa mempertimbangkan untuk stok produk sendiri dan bahkan MEMBUAT produk Anda sendiri. 5. Hindari Produk Musiman Produk musiman maksudnya adalah produk-produk yang cuma eksis dalam beberapa lama kemudian tidak diminati lagi oleh masyarakat. Produk-produk ini hadir karena tren sesaat. Ada banyak contoh barang musiman: sepeda fixie, gelang2 kesehatan nda jelas kayak Power Balance, baju anak band aliran SKA, payung, dll. Payung... Hmm.. Benar-benar contoh yang buruk. Tapi saya harap Anda mengerti maksud saya. Jangan bikin toko online yang spesifik dengan benda musiman misalnya membuat situs khusus jualan sepeda fixie, mending Anda bikin situs jual sepeda (lebih umum). Jangan khusus jual baju anak SKA karena aliran musik ini sudah redup, bikinlah situs yang jual baju anak band segala aliran (lebih umum). Ngerti ya? Sori kalo saya menjelaskannya kurang bagus. Kalau saya mahir dalam memberi penjelasan bisa-bisa nanti saya ditawari jadi dosen, terus yang urus usaha saya siapa? Wkwkwkwk Saya rasa itu saja jenis-jenis produk yang sebaiknya Anda hindari di AWAL. Bila Anda sudah lama bergelut di penjualan online, tentunya produk-produk di atas sudah bisa 'disikat' semua. :)

"Oke, Kalau Saya Sudah Ketemu Produk yang Akan Saya Jual.

Terus?"

Anda sudah ketemu ide produknya? Bagus. Sekarang kita maju ke tahap selanjutnya. Selanjutnya Anda harus memikirkan Siapa dan Seperti Apa Target Pasar Anda. Ini point terpenting untuk menjaga fokus dalam pemasaran. Anda harus tahu sejak dini konsumen macam mana yang Anda tuju. Misalnya Anda berniat menjual tas wanita. Anda sudah harus menentukan jenis kelamin konsumen Anda, kisaran usia target konsumen Anda, tingkat pendidikan target konsumen Anda, gaya hidup konsumen Anda dan daya beli konsumen Anda. Contoh: Jenis kelamin: karena produknya tas wanita ya jelas target Anda wanita. Atau bisa juga dilebarkan sedikit range-nya ke pria yang kewanita-wanitaan, mungkin? Bisa jadi. Kisaran Usia: Anda ingin menjual produk untuk konsumen usia berapa? 17 sampe 25? Atau 30 sampe 35? Apapun pilihan Anda tidak masalah. Yang jelas, kisaran usia ini akan berpengaruh pada bagaimana tampilan dan narasi situs Anda nantinya. Bila target Anda usia 30 sampe 35, adalah mimpi buruk untuk menggunakan bahasa yang rada gaul. Tingkat Pendidikan: konsumen yang Anda target itu apakah anak sekolah? Kuliahan? Kerja? Ini penting. Selain mempengaruhi cara Anda melakukan persuasi dalam proses penjualan, juga penting Anda pertimbangkan apakah produk Anda akan lebih disenangi anak SD, SMP, SMA, kuliahan atau orang kantoran? Gaya Hidup: bagaimana gaya hidup konsumen yang Anda incar? Bila konsumen yang Anda incar adalah wanita-wanita yang aktif di sosial media (baik itu sekedar narsis atau sekedar narsis -- tidak ada pilihan lain!) maka Anda tentu sudah bisa menyusun rencana untuk lebih aktif berpromosi di sosial media. Lalu misalnya Anda memasarkan produk kesehatan dan Anda menargetkan calon konsumen yang gemar ke gym, tentunya Anda bisa mempertimbangkan untuk menyebarkan brosur toko online Anda di gym-gym di kota Anda. Analisa calon konsumen ini penting untuk memudahkan Anda 'menemui' mereka. Daya beli: kembali ke contoh produk tas wanita tadi, Anda juga harus memikirkan sejak awal tentang daya beli konsumen yang Anda targetkan. Daya beli konsumen mempengaruhi jenis barang yang Anda jual. Misalnya target konsumen Anda adalah wanita dengan status ekonomi kelas atas, maka tas yang Anda jual sebaiknya tas bermerek yang dibandrol jutaan rupiah. Jangan buang waktu Anda mendekati calon konsumen kelas atas dengan menawarkan tas KW. Mereka tidak butuh barang murah, mereka butuh kualitas dan gengsi. So, berikanlah apa yang target Anda inginkan. Demikian juga sebaliknya, kalau target Anda adalah wanita kelas ekonomi menengah, jangan tawarkan tas bermerek dengan harga yang tidak masuk akal. Tanamkan dalam benak Anda sekarang juga: daya beli konsumen mempengaruhi jenis barang. Ada baiknya Anda berhenti dulu membaca, lalu lakukan analisa calon konsumen seperti yang saya berikan di atas. Sudah berhenti membaca? Lha kok masih dibaca???? Berhenti dulu. Lakukan customer targeting dulu. Saya mungkin tidak melihat Anda, tapi kalau Anda malas mengurus hal-hal kecil di awal, artinya akan kurang bijaksana bila Anda merasa mampu mengatasi hal-hal besar di kemudian hari. Cukup sarkastik? Wkwkwkwk Tentu saja dalam perjalanan promosi Anda nantinya tidak semua konsumen Anda tepat seperti yang Anda targetkan. Tapi bila Anda punya visi tentang konsumen macam mana yang jadi target Anda, niscaya akan mempengaruhi tingkat keberhasilan penjualan. Konsumen yang akhirnya melakukan pembelian namun tidak sesuai dengan karakteristik target konsumen yang Anda incar bisa dianggap sebagai bonus.

"Oke, Saya Sudah Ada Ide Produk dan Sudah Punya Target Konsumen.

Terus?"

Setelah Anda punya ide produk dan target konsumen, Anda sekarang perlu memikirkan ideologi marketing mana yang Anda anut (biasanya orang menamakannya sistem marketing, tapi saya lebih suka menamakannya ideologi). Di tahap ini simpel saja, Anda akan memilih untuk fokus ke satu diantara dua ideologi marketing berikut ini: 1. Ideologi Jual Sendiri 2. Ideologi Bagi Hasil Kedua ideologi ini bisa dikombinasikan. Tapi di AWAL, saya sarankan pilih salah satunya dulu. Saya adalah penganut berat filosofi lebih baik fokus di satu titik kecil dengan tenaga penuh daripada fokus di titik besar tapi akhirnya kehabisan tenaga. Makanya kalau Anda notice, dalam setiap tulisan saya di blog ini saya selalu memberikan saran untuk fokus ke satu hal dahulu sebelum melangkah atau mengkombinasikan dengan hal-hal lainnya. Atau ini karena saya memang tidak berbakat multitasking? Entahlah. :) Ideologi Jual Sendiri adalah ideologi pemasaran yang dengan seenaknya saya namakan sendiri. Saya bukan sarjana ekonomi yang punya banyak perbendaharaan istilah, jadi saya sering membuat istilah sendiri. Ideologi ini maksudnya Anda akan berjuang sendirian dalam memasarkan setiap atom dalam produk-produk Anda. Dalam ideologi ini, semua usaha promosi akan bertumpu pada usaha dan pengembangan metode-metode yang Anda lakukan sendiri. Anda harus mengalokasikan waktu, tenaga dan budget sendiri untuk berpromosi. Dalam ideologi ini fokus Anda adalah mencari pembeli. Sebenarnya ideologi ini hanya saya sarankan untuk Anda yang sudah expert dan sudah punya jam terbang tinggi di internet marketing. Untuk Anda yang memulai, saya anjurkan ideologi berikutnya. Ideologi Bagi Hasil adalah ideologi favorit saya karena merupakan ideologi yang menurut saya lebih asik. Dalam ideologi ini, Anda akan melakukan kerjasama bagi hasil dengan pihak-pihak lain yang berhasil menjualkan produk Anda. Pihak-pihak yang saya maksud di sini adalah reseller (istilah jadulnya: makelar). Dalam ideologi ini fokus Anda adalah mencari reseller. Ingat, semakin banyak reseller maka semakin banyak pula 'tenaga pemasaran' Anda yang bekerja mempromosikan produk Anda. Usahakan untuk membayar reseller dalam bentuk komisi per penjualan, bukan dengan membeli iklan di situs mereka. Kalau beli iklan mah itu artinya Anda kembali ke ideologi Jual Sendiri. Reseller bisa Anda cari di forum-forum pemasar internet di Indonesia misalnya di forum Adsense ID atau di Kaskus juga bisa. Bisa Anda mulai dari keluarga Anda, teman-teman Anda atau siapa saja yang tertarik dengan bisnis. Untuk lebih memahami konsep-konsep Ideologi Bagi Hasil ini, saya menyarankan Anda membaca buku tulisan Bradley J. Sugars berjudul Instant Refferals. Di buku ini Anda akan mendapatkan visi yang lebih luas lagi tentang pemasaran dengan sistem bagi hasil. Buku ini bisa Anda peroleh di Gramedia. Program kerjasama dengan reseller bisa Anda tawarkan dalam bentuk: - dropshipping (seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, tapi dalam hal ini Anda pemilik produknya) - kupon voucher diskon. Kalau yang ini bentuknya berupa kode yang Anda berikan ke reseller. Misalnya nih ya, Anda jualan tas wanita, terus saya berminat jadi reseller. Anda kasih kode ke saya misalnya ABC123. Nantinya, setiap konsumen yang menyebutkan kode tersebut ke Anda berarti berasal dari rekomendasi saya dan saya akan mendapatkan bagi hasil dari pembeliannya. Lalu kenapa konsumen merasa penting untuk menyebutkan kode tersebut ketika berbelanja? Karena eh karena, dengan kode tersebut si pembeli akan mendapatkan potongan harga (diskon). Bisik-bisik --> Tentunya Anda harus meningkatkan dulu harga barang yang tertera agar bisa memberi diskon plus bagi hasil ke reseller. Ngerti kan? Kalau belum ngerti, silahkan tanyakan ke saya lewat kolom komentar di bagian paling bawah tulisan ini. Mudah-mudahan Anda mengerti kedua ideologi di atas. Dan mudah-mudahan Anda sudah memilih satu diantaranya.

"Saya Sudah Punya Ide Produk, Target Konsumen dan Ideologi Marketing. Terus Ini Kapan Jualannya???"

Saatnya beraksi!

"Beraksi Gimana???"

Beraksi membuat situs toko online Anda dan semua perangkat promosi yang Anda butuhkan. Ini bagian yang menarik. Yang paling krusial adalah Anda memerlukan website, facebook fanpage dan twitter. Sebelum mulai membuatnya, Anda perlu tahu apa saja fungsi masing-masing perangkat tersebut untuk toko online Anda. Kenapa penting bagi Anda untuk mengetahui hal ini? Karena saya sudah melihat terlalu banyak pebisnis online yang bisnisnya jalan di tempat karena keliru dalam memfungsikan perangkat-perangkat tersebut. Ada yang keenakan jualan di BBM (tidak sempat bikin website), akhirnya lama-lama kontak BBM nya tidak bertambah. Ada yang cuma bikin website tapi tidak menangkap kontak, akhirnya penjualan ya gitu-gitu aja. Alhamdulillah hari ini Anda sudah bisa menghindarkan diri Anda dari kesalahan-kesalahan seperti itu. Fungsi Website Fungsi website yang paling penting ada lima, antara lain: 1. Menampilkan produk secara lengkap. 2. Menampilkan semua hal-hal yang membangun kepercayaan konsumen (profil Anda, nomer telepon, rekening bank, testimoni pembeli, foto-foto resi pengiriman dan apapun yang menurut Anda bisa membuat toko Anda tampak bisa dipercaya). 3. Menangkap E-mail, nomer HP ataupun Pin BBM konsumen. Perlu Anda ingat bahwa konsumen yang datang ke toko Anda kemungkinan besar tidak langsung berbelanja. Maka dari itu Anda harus 'menangkap' kontak mereka berupa email atau nomer HP atau Pin BBM. Setelah Anda mendapatkan kontak mereka, Anda bisa membina komunikasi dengan mereka dan mengarahkan mereka dalam proses pembelian nantinya. Untuk mendapatkan email, Anda bisa menggunakan jasa email subscriber seperti iContact atau Aweber. Atau bila pihak yang membuatkan Anda situs menyarankan email subscriber lainnya juga bisa. Cukup sampaikan saja ke pembuat situs Anda bahwa Anda membutuhkan sistem pendaftaran email. Calon konsumen Anda tidak akan serta merta mendaftarkan emailnya bila tidak ada keuntungan yang mereka dapatkan. Karenanya, Anda harus memberikan keuntungan pada mereka agar mau memasukkan email. Bisa berupa ebook gratis tentang hal-hal yang berhubungan dengan jenis produk yang Anda tawarkan, atau hal lainnya yang sekiranya menarik minat mereka. Untuk nomer HP dan BBM, Anda cukup menyebutkan di website Anda bahwa harga masih bisa diskon setelah nego di SMS atau BBM. Dengan cara ini, mereka akan antusias menghubungi Anda. Bisik-bisik --> Tentunya Anda harus meningkatkan dulu harga barang yang tertera agar bisa memberi diskon. Lalu, setelah calon konsumen terkumpul di email, HP atau BBM, akan sangat mudah untuk Anda membangun kepercayaan dengan menginformasikan promo-promo baru, tips-tips yang bermanfaat sesuai dengan jenis produk yang Anda tawarkan, atau informasi kalau ada barang baru. Dengan demikian, calon konsumen tidak perlu lagi repot2 masuk ke situs untuk berbelanja. Anda sudah 'menangkap' mereka. Itulah maksud saya tentang website sebagai penangkap. 4. Penangkap Follower dan Likes Selain untuk menangkap email, nomer HP dan Pin BBM, website juga berfungsi sebagai penangkap follower Twitter dan penjaring like di Facebook. Cukup dengan menempatkan sebuah banner di website Anda yang mempersilahkan konsumen untuk like dan follow. Anda bisa menyampaikan pembuat website Anda untuk menyertakan fitur ini di website Anda. Selanjutnya Anda pasti sudah tau, dengan mereka menjadi follower atau mengirim like, pada prinsipnya calon-calon konsumen tersebut sudah berada dalam 'tangkapan'. Tinggal dibutuhkan kesabaran Anda dalam mengelola komunikasi dengan mereka sebelum Anda memanen penjualan. 5. Sebagai alat untuk mempermudah pengajuan permohonan domain co.id. Untuk tujuan meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan, ke depannya Anda membutuhkan nama domain co.id untuk toko Anda (bukan .com lagi). Domain dengan ekstensi co.id adalah ekstensi resmi untuk situs Indonesia dan cara mendapatkannya tidak mudah. Anda harus mengajukan permohonan ke lembaga yang berwenang (www.Pandi.or.id) dengan menyertakan berkas-berkas yang disyaratkan. Nah, dengan bukti bahwa Anda telah mengelola domain versi .com sebelumnya, Anda akan lebih mudah mendapatkan domain versi co.id. Contoh kasus: penerbitan saya dulunya pake domain www.DigiPustaka.com dan setelah beberapa lama akhirnya permohonan kami disetujui untuk menggunakan www.DigiPustaka.co.id. Setelah menggunakan domain co.id banyak urusan menjadi lebih lancar khususnya dalam hal meningkatkan kepercayaan dengan pihak-pihak yang kami ajak bekerjasama. Lancar..car..car... Demikian lima fungsi website yang paling penting menurut pengalaman saya.

Fungsi Sosial Media Untuk Toko Online Anda

1. Membangun komunikasi dengan calon konsumen dan konsumen. Komunikasi dalam hal ini tentunya berupa komunikasi terukur, lebih akrab dan bervisi pada penjualan (jangan sampe keasikan gaul sampe lupa jualan!). 2. Menangkap calon konsumen baru. Anda bisa mendapatkan banyak calon konsumen baru dari para followers dan likers Anda. Setiap kali followers Anda melakukan retweet status Anda atau me-like status di Facebook Page Anda, maka itu bisa mengundang perhatian teman-teman mereka. Anda bisa mendapatkan banyak calon konsumen dari sosial media seiring berjalannya waktu. Nah, sekarang Anda sudah tahu fungsi masing-masing perangkat tadi dalam bisnis Anda. Kita siap melangkah ke tahap selanjutnya. Okay?

"Okay! Btw, Terima Kasih Ya!"

Sama-sama...

"Terus Bikin Website dan Social Media-nya Gimana?

Oke sekarang kita lanjut ke pembuatannya. Untuk membuat website toko online, saya sarankan Anda tidak perlu pusing-pusing lagi belajar bagaimana membuatnya. Sekarang sudah terlalu banyak jasa pembuatan toko online yang berkompetisi merebut konsumen. Karena tingginya kompetisi mereka, ujung-ujungnya mereka banting-bantingan harga dan kita-kita ini yang dapat enaknya. :) Cuma ada satu masalah yang mengganggu. Hampir semua penyedia jasa pembuatan toko online tersebut menggunakan theme yang memiliki satu kesamaan: menggunakan sistem cart. Sistem cart ini adalah sistem yang lazim digunakan di negara-negara maju, yaitu konsumen diharuskan bikin akun dulu sebelum memesan. Hal ini sebenarnya kurang cocok untuk karakteristik konsumen di Indonesia. Konsumen di Indonesia cenderung 'malas' untuk bikin akun-akun segala. Mereka lebih menyukai menghubungi langsung via telepon, SMS atau BBM. Dengan memghubungi langsung, konsumen Indonesia merasa lebih aman dari penipuan dan juga dengan berbicara langsung dengan pengelola toko ada kemungkinan bisa nego harga. Jadi kalau Anda berniat untuk memesan pembuatan toko online, saran saya pastikan untuk menonaktifkan fitur add to cart ini dan menggantinya dengan penempatan informasi kontak Anda berupa nomer HP atau Pin BBM. Untuk jasa pembuatan toko online, Anda bisa mencarinya lewat Googling. Saya tidak bisa merekomendasikan jasa pembuat toko online karena saya belum pernah mencoba satupun dari jasa-jasa pembuatan tersebut. Ada beberapa situs pembuatan toko online yang saya lihat menarik, tapi saya tidak berani merekomendasikannya tanpa mencoba terlebih dahulu. Saya tidak bisa bertanggung jawab untuk merekomendasikan jasa yang belum pernah saya pakai. Untuk pembuatan Facebook Page Anda bisa lihat informasinya di Google. Cukup dengan menggunakan kata kunci "bagaimana membuat facebook page" maka satu detik kemudian Anda akan dijejali dengan informasi dari ribuan situs. Demikian juga dengan "bagaimana cara membuat akun twitter", silahkan cari di Google. Kenapa saya tidak menjelaskan dengan lengkap cara membuat Facebook Page dan akun Twitter di tulisan ini? Karena kedua hal tersebut bersifat TEKNIS sementara saya lebih cenderung untuk membahas hal-hal NON TEKNIS (misalnya sistem marketing, strategi promosi, ideologi marketing, cara persuasi konsumen, dll) berdasarkan pengalaman saya. Dalam banyak hal, pengetahuan nonteknis memegang peranan penting dalam usaha online. Ketika hal-hal bersifat teknis bisa dengan mudahnya Anda delegasikan ke orang lain, hal-hal nonteknis HARUS Anda kuasai sebagai pemilik bisnis. Jadi, untuk hal-hal teknis yang bersifat langkah demi langkah, silahkan manfaatkan situs yang dibuat oleh mas Larry Page dan mas Sergey Brin pada tanggal 4 September 1998: WWW.GOOGLE.COM.

"Kalo Website, Facebook Page dan Twitter Sudah Jadi, Terus Ngapain?"

Nah kalau semua perangkat sudah jadi, selanjutnya adalah: 1. Mengisi katalog produk di website Anda Yang penting Anda perhatikan di sini adalah kualitas foto produk Anda. Usahakan untuk membuat foto produk yang benar-benar profesional. Apakah harus pakai kamera DSLR? Tidak sama sekali. Kamera DSLR memang dianjurkan, tapi harganya mahal dan Anda butuh waktu untuk mempelajari cara kerjanya dan belajar memilih lensa yang cocok. Tapi bila Anda sudah sering menggunakan kamera DSLR, manfaatkanlah kelebihan Anda itu. :) Yang tidak pakai DSLR jangan khawatir. Anda bahkan bisa menggunakan kamera HP dengan satu syarat: GUNAKAN CAHAYA YANG CUKUP. Salah satu cara favorit saya adalah dengan menggunakan background putih (bisa berupa karton atau kain putih tebal) dan dilengkapi dengan beberapa lampu belajar. Contohnya bisa dilihat di gambar ini: Dengan cahaya yang terang, Anda akan mendapatkan hasil yang profesional bahkan dengan kamera HP sekalipun. Silahkan dicoba dan buktikan sendiri. Setelah katalog situs Anda diupload ke situs, upload juga gambar dan info tiap produk di sosial media toko online Anda. 2. Promosikan Sosial Media Toko Anda Mulailah dengan menyarankan halaman Facebook dan Twitter Anda ke teman-teman dekat. Bila Anda berniat menggunakan Ideologi Bagi Hasil, inilah saat yang tepat untuk menyampaikan ke teman-teman dekat Anda tentang apa saja keuntungan yang akan mereka dapatkan kalau berhasil membantu penjualan di toko online Anda. 3. Berinvestasilah. Belilah Nomer Cantik Dulu saya tidak menggunakan nomer cantik untuk bagian Customer Service. Tapi kemudian saya memutuskan untuk membeli nomer cantik seharga 1 juta-an dan ternyata nomer cantik tersebut mampu meningkatkan kepercayaan konsumen kepada kita. Mengingat bahwa faktor kepercayaan adalah hal terpenting di toko online, maka saya menyertakan tips ini untuk Anda. 4. Buat Sistem Untuk Customer Service Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan diri menghadapi pelanggan. Anda harus bersiap untuk menjadi Customer Service pertama di toko online Anda. Bahkan bila Anda punya modal banyak dan sanggup mempekerjakan tim Customer Service, saya tetap menyarankan Anda untuk menjadi Customer Service terlebih dahulu karena Anda harus menguasai tiap bagian dari bisnis Anda. Bagian Customer Service adalah salah satu bagian terpenting yang harus Anda kuasai sebelum Anda delegasikan ke orang lain. Di hari-hari pertama Anda menjadi Customer Service mungkin Anda akan mendapati bahwa Anda capek ngetik SMS atau chat BBM yang isinya itu-itu aja. Maka dari itu saya sarankan untuk menggunakan fitur Autotext. Di HP Blackberry, fitur ini sudah melekat dan siap Anda gunakan. Di HP Android Anda harus menginstall aplikasi autotext. Hal yang penting diperhatikan di bagian Customer Service antara lain: - Ramah (usahakan di setiap SMS Anda menyebutkan nama konsumen dengan menambahkan kata mbak atau mas). Penggunaan smiley berupa senyuman dalam SMS juga sangat saya anjurkan supaya komunikasi Anda menjadi lebih hangat. Jangan berkomunikasi dengan pelanggan seperti robot yang terprogram. - Selalu akhiri setiap SMS dengan pertanyaan sampai SMS terakhir dari pelanggan yang menyatakan persetujuan untuk membeli. Jelasnya gini, kalau SMS kita cuma memberikan informasi tanpa diakhiri pertanyaan, pasti komunikasi akan macet. Konsumen kebanyakan bersifat pasif (bahkan defensif) sehingga Anda berdua akan terlibat dalam hubungan yang hampa. Usahakan untuk mengaktifkan percakapan dengan bertanya di setiap SMS. Contoh: Konsumen: Mbak, saya Elvina. Mau nanya itu tasnya yang warna kuning harganya berapa? Anda: Siang mbak Elvina. Tas yang kuning itu harganya cuma 3 Milyar mbak. Udah termasuk bonus knalpot motor. Ongkirnya saya cek dulu. Mbak Elvina lokasinya di mana? Konsumen: Saya di Kutub Utara, mbak. Anda: Oh di Kutub Utara. Pasti panas yah mbak di sana (ini tandanya Anda kurang luas wawasan). Ongkir ke Kutub Utara 650 juta mbak. Nyampenya sekitar 2-3 tahun. Mbak, ini tas kuning stoknya terbatas. Apa mau mbak booking dulu? Konsumen: Boleh deh mbak. Anda: Baik mbak Elvina. Tas Kuningnya saya simpan atas nama mbak Elvina. Rencana transfernya via Mandiri atau BCA? Konsumen: Bank Century aja deh mbak Anda: Woalah mbak, bank nya udah bubar. Tapi demi konsumen, ga papa deh. Ini nomer rekening bank Century kami: 012345678910 atas nama Siti Markonah. Ditunggu konfirmasi pembayarannya yah mbak Elvina. :) Konsumen: oke deh Demikian contoh komunikasi yang selalu diakhiri dengan pertanyaan, ditambahkan smiley dan penuh improvisasi (tidak robotik). Walaupun Anda menggunakan autotext, usahakan untuk menambahkan improvisasi yang seusai dengan percakapan. Jangan lupa untuk melakukan follow up setelah 2 hingga 3 hari tanpa ada transfer. Seringkali konsumen belum melakukan transfer karena lupa. Tugas Customer Service untuk mengingatkan mereka tentang pesanannya di toko online Anda. - Jangan berdebat. Bila ada keluhan atau masalah lainnya dengan konsumen, JANGAN PERNAH BERDEBAT. Dengarkan keluhan mereka. Ucapkan terima kasih untuk keluhannya karena keluhan mereka sangat Anda perlukan untuk perbaikan di masa depan. Lalu catat keluhan mereka dan segera atasi. Setelah masalah teratasi, jangan lupa untuk kembali menghubungi customer tersebut untuk melaporkan perbaikan yang sudah Anda lakukan. Saya adalah pemuja customer satisfaction (kepuasan konsumen). Karena sebenarnya bos di perusahaan saya bukanlah saya, melainkan para konsumen kami. Setiap rupiah yang berkeliaran di kantor kami bukan uang saya, tapi uang para konsumen kami. Sudah selayaknya kami memperlakukan konsumen benar-benar sebagai bos. Bila Anda sepakat dengan saya tentang pentingnya pelayanan pelayanan yang prima, saya menyarankan Anda membaca sebuah buku yang ditulis oleh Hendrik Ronald berjudul The Power Of Service. Buku ini akan membuat Anda jauh lebih paham tentang kekuatan pelayanan yang prima dalam bisnis apapun. Buku ini bisa Anda peroleh di Gramedia.

"Selanjutnya Apa Lagi yang Perlu Saya Ketahui?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun