Mohon tunggu...
ELVINA DEVI
ELVINA DEVI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa / Universitas Negeri Malang

Mahasiswa aktif S1 Jurusan Ilmu Sejarah Universitas Negeri Malang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Magang MBKM Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang di Rumah Budaya Malik Ibrahim Sidoarjo

27 Desember 2023   11:40 Diperbarui: 27 Desember 2023   11:58 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program MBKM, merupakan progam yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam mengembangkan pengetahuan praktis yang relevan dengan dunia kerja. Program ini juga bertujuan mendorong kemampuan mahasiswa dalam menguasai berbagai bidang ilmu baik di dalam maupun di luar lingkup program studinya sebagai persiapan memasuki dunia kerja. 

Program magang MBKM membuka peluang bagi mahasiswa untuk membangun jaringan profesional, berinteraksi dengan praktisi di bidang terkait, dan memperluas wawasan mereka tentang karir yang mungkin dikejar setelah lulus. Dengan pengawasan yang cermat dan bimbingan yang memadai, mahasiswa dapat menjalani pengalaman magang MBKM dengan maksimal dan meningkatkan potensi karir mereka di masa depan.

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang, sebagai penerap program MBKM, memberi peluang kepada mahasiswa untuk mengikuti program magang MBKM. Beberapa mahasiswa dari fakultas ilmu sosial, khusunya mahasiswa prodi Ilmu Sejarah Universitas Negeri Malang telah berpartisipasi dalam magang MBKM di berbagai instansi yang berada di luar Kota Malang. 

Mahasiswa prodi Ilmu Sejarah Universitas Negeri Malang telah berpartisipasi dalam program magang MBKM selama lima bulan di instasi atau lembaga mitra magang Kampus Merdeka Universitas Negeri Malang. Terdapat tujuh mitra, salah satunya adalah Rumah Budaya Malik Ibrahim Sidoarjo.

Elvina Devi Triana, mahasiswi fakultas ilmu sosial Universitas Negeri Malang telah berpartisipasi dalam program magang Magang MBKM di Rumah Budaya Malik Ibrahim Sidoarjo. Masa magang berlangsung dari tanggal 7 Agustus 2023 sampai 7 Desember 2023. 

Rumah Budaya merupakan wadah kegiatan bagi beragam komunitas yang berkaitan dengan budaya, seni, maupun sejarah. Diskusi terbuka dengan topik-topik seputar budaya, sejarah, seni tradisional, dan sastra sering digelar di Rumah Budaya. Pameran lukisan dan kriya turut diselenggarakan. Pemutaran film yang diinisiasi oleh komunitas pecinta film juga digelar disini. Rumah Budaya sendiri juga sering membuka kelas Aksara Jawa Kuna dan program wisata bersejarah bagi masyarakat umum.

Selama program magang MBKM Rumah Budaya Malik Ibrahim Sidoadjo, mahasiswa di dukung dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Bapak Wahyu Djoko Sulistyo, S.Pd., M.Pd. Terdapat 6 peserta magang di Rumah Budaya Malik Ibrahim Sidoarjo.

Rumah Budaya Malik Ibrahim Sidoarjo sebagai mitra magang kampus merdeka berusaha memberikan wawasan baru terkait kewirausahaan sejarah kepada mahasiswa. Kewirausahaan sejarah bukan hanya tentang materi atau uang, namun bagaimana menjadikan sejarah menarik di mata masyarakat. 

Berdasarkan pemahaman tersebut, mahasiswa dituntut untuk berpikir kritis dan kreatif. Mahasiswa diharuskan menggali sejarah lokal di daerah masing-masing kemudian dituangkan dalam satu kegiatan. Adapun kegiatan yang dirancang oleh mahasiswa magang Universitas Negeri Malang, diantaranya: diskusi terbuka dengan topik Kassan Moekmin, program wisata bersejarah ke Malang, dan pemutaran film dokumenter. 

1. Diskusi terbuka dengan tajuk "Kassan Moekmin: Pahlawan atau Tukang Onar?"

Diskusi ini membahas tentang sosok Kassan Moekmin, seorang pemimpin kerusuhan Gedangan tahun 1904. Beberapa sumber menyatakan Kassan Moekmin adalah seorang pahlawan. Namun, dalam sumber lain memberikan pernyataan yang berlawanan. Bahasan diskusi mengenai Kassan Moekmin ini menarik karena pada saat itu Belanda masih berkuasa, namun kerusuhan yang terjadi di Gedangan tahun 1904 terjadi antara pribumi dengan pribumi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun