Mohon tunggu...
Elvina Desti Saputri
Elvina Desti Saputri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Pendidikan Bahasa Inggris 2018, Universitas Jambi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keistimewaan Kota Jambi

22 Maret 2021   08:05 Diperbarui: 22 Maret 2021   08:12 5030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungai Batanghari dan Jembatan Gentala Arasy/Sumber foto: DDTCNews

Jambi adalah salah satu provinsi yang terletak di bagian tengah pulau Sumatera. Provinsi yang terdiri dari 9 Kabupaten/Kota ini dibelah oleh aliran sungai Batanghari. Sungai Batanghari merupakan sungai terpanjang di pulau Sumatera, sekaligus menjadi saksi sejarah kota Jambi yang menyimpan banyak cerita. Ada beberapa pendapat yang muncul mengenai asal mula kota jambi, diataranya cerita Puteri Selaras Pinang Masak, Orang Kayo Hitam, teks Hikayat Negeri Jambi, dan buku sejarah De Oudste Geschiedenis Van De Archipel. Jambi memiliki beragam keistimewaan, keunikan, dan sejarah yang menjadi identitas masyarakat kota Jambi.

Jambi terkenal akan Candi Muaro Jambi yang merupakan bukti atau peninggalan sejarah terbesar di Asia Tenggara. Candi Muaro Jambi diperkirakan merupakan lokasi awal kerajaan Sriwijaya. Bangunan candi tersebut berupa kompleks bangunan kuil Budha yang tersebar sepanjang 7,5 Kilometer di tepian sungai Batanghari. Candi Muaro Jambi terletak di Kecamatan Maro Sebo, Kabuaptern Muaro Jambi, yang jaraknya sekitar 26 kilometer dari pusat  kota Jambi. 

Mayarakat yang tinggal di wilayah provinsi Jambi pada umumnya adalah orang melayu Jambi yang mayoritas menganut agama Islam. Selain itu, banyak masyarakat pendatang yang berasal dari pulau Jawa maupun provinsi lain di pulau Sumatera. Jumlah penduduk dan luas wilayah provinsi Jambi masing tergolong mencukupi, sehingga banyak transmigran yang pindah dan menetap di wilayah Jambi. Para transmigran tersebut hidup berbaur dengan masyarakat Jambi dengan rukun, aman, dan damai. Masyarakat Jambi pada umumnya dapat menerima masyarakat luar yang tinggal dan menetap di daerah mereka dengan tangan terbuka dan rasa toleransi yang tinggi. 

Setiap daerah di Jambi memiliki banyak bahasa daerah yang sedikit berbeda dari daerah lainnya. Meskipun begitu, masyarakatnya tetap akan mengerti dan saling memahami bahasa antar daerah tersebut. Selain itu, meskipun banyak budaya modern yang masuk ke wilayah Jambi, masyarakat Jambi tetap melestarikan budaya daerah jambi, seperti kesenian, tarian dan musik tradisional, serta Batik Jambi. 

Jambi banyak menyediakan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakatnya. Terdapat banyak sungai-sungai besar maupun kecil dan laut yang menyediakan berbagai jenis ikan dan binatang laut lainnya. Buminya banyak menghasilkan bahan tambang berupa batu bara dan logam mulia seperti emas dan perak. Tanahnya yang subur dan iklimnya yang tergolong netral (tropis), dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bercocok tanam. 

Keindahan alam Jambi banyak mendapat perhatian khalayak luas dan dimanfaatkan oleh masyarakat Jambi sebagai destinasi wisata yang dapat menghasilakan dan meningkatkan devisa masyarakat setempat. Di kota Jambi terdapat menara Gentala Arasy yang merupakan jembatan yang dibangun diatas sungai Batanghari. Jembatan tersebut hanya digunakan untuk pejalan kaki yang ingin menyebrangi sungai Batanghari. Selain itu, terdapat Jembatan Batanghari I dan Batanghari II yang digunakan oleh masyarakat Jambi untuk menyebrangi sungai Batanghari menggunakan motor ataupun mobil. Destinasi wisata lain yang terdapat di Jambi diantaranya danau Kerinci, danau Sipin yang terletak di pusat kota Jambi, Geopark Merangin, dan masih banyak lagi destinasi wisata lain.

Di daerah Jambi terdapat suku pedalaman yang dikenal dengan suku Kubu atau Suku Anak Dalam (SAD). Masyarakat suku Kubu tinggal di sekitar Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD), Kecamatan Air Hitam, Sarolangun. Masyarakat suku Kubu masih tergolong primitif yang mayoritas menganut kepercayaan animisme, beberapa ada yang pindah dan memeluk agama Islam dan Kristen. Mereka memiliki kebiasaan berpindah-pindah tempat tinggal bergantung pada hasil hutan. Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) merupakan kawasan hutan yang melindungi sumber daya alam hutan, flora, dan fauna di Kabupaten Sarolangun, Jambi.

Jadi, Jambi adalah sebuah provinsi yang kaya akan keunikan sejarah, masyarakat, budaya dan wisatanya. Jambi terletak di pulau Sumatera yang wilayahnya dibelah oleh sungai Batanghari. Sungai Batanghari merupakan sungai terpanjang di pulau Sumatera yang menjadi saksi sejarah kota Jambi. Jambi terkenal akan peninggalan sejarah yang terluas di Asia Tenggara, yaitu Candi Muaro Jambi. Pada umumnya, masyarakat yang tinggal di wilayah Jambi adalah suku Melayu Jambi. 

Meskipun demikian, masyarakat Melayu Jambi bersikap ramah dan menerima transmigran yang pindah dan menetap ke wilayah Jambi dengan tangan terbuka. Jambi kaya akan bahasa daerah, kebudayaan, kesenian, dan wisata. Terdapat suku pedalaman Jambi yang dikenal dengan suku Kubu atau Suku Anak Dalam (SAD) yang tinggal di sekitar Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD). Taman Nasional Bukit Duabelas merupakan salah satu kawasan hutan lindung di wilayah Jambi yang terletak di Kabupaten Sarolangun, Jambi.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun