Mohon tunggu...
Elvina Maharani
Elvina Maharani Mohon Tunggu... Lainnya - elvina

elvina

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Duta Anak Kota Tangerang Ingin dapat Mengurangi Masalah Anak

9 November 2020   01:14 Diperbarui: 9 November 2020   01:31 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Diharapkan keberadaan Duta Anak yang telah terpilih bisa mengispirasi banyak orang terutama bagi para remaja. Bahkan bisa menjadi contoh, panutan dan teladan bagi teman - teman di sekolahnya atau mungkin di lingkungan rumah hingga lingkungan yang lebih besar lagi.

Syaiful akbar salah satu seorang duta anak kota Tangerang ingin menjadi wadah partisipasi anak agar paham akan bahaya narkoba. Bahaya narkoba hingga kini masih menjadi salah satu masalah besar di masyarakat khususnya kaum remaja. Jika dulunya narkoba alami seperti opium,kokain dan ganja digunakan untuk kepentingan pengobatan, kini narkoba malah jadi sesuatu yang menakutkan.

Jika digunakan atau dikonsumsi secara berlebihan,tidak terhitung berapa dampak buruk yang terjadi. Narkoba terhitung sebagai zat yang mengerikan dan sebisa mungkin dijauhkan dari penggunaan yang tidak semestinya. Sayangnya, edukasi atau informasi tentang narkoba masih terbilang minim.

Penyalahgunaan narkoba menimbulkan berbagai kerugian baik untuk diri sendiri maupun untuk lingkungan sekitar. Seseorang yang telah kecanduan narkoba biasanya tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan. Ia akan bertindak semaunya sendiri dan mudah marah. Narkoba bahkan dapat menyebabkan kematian apabila digunakan dalam dosis yang tinggi. Jadi penyalahgunaan narkoba haris di tangani sesegera mungkin dan perlu di berantas.

Selain permasalahan narkoba, kita semua pastinya sudah tahu bahwa sekarang semakin banyak maraknya anak jalanan. Persoalan anak jalanan tidak pernah ada habis-habisnya. Patah tumbuh hilang berganti, mati satu tumbuh seribu. Pepatah-pepatah itu barangkali bisa menggambarkan betapa sulitnya mengurangi anak jalanan di kota Tangerang.

Menghadapi gelombang anak jalanan yang begitu besar, Pemerintah kota Tangerang sebenarnya telah melakukan berbagai upaya. tetapi peran duta anak juga berpengaruh untuk sebagai pelapor kepada dinas DP3AP3K, dan diteruskan kepada DINSOS. Dari upaya penertiban, pembinaan, pemberian pelatihan-pelatihan hingga penyediaan rumah singgah bagi mereka. Namun, sepertinya upaya-upaya yang telah dilakukan tersebut belumlah cukup. Saat ini masih begitu mudahnya kita temukan anak-anak jalanan di sekeliling kita.

Salah satu faktor semakin banyaknya anak jalanan adalah korban seorang anak yang mengalami broken home. Bagi kaum awam istilah Broken Home suatu yang asing di telinga mereka. Namun,tidak bagi mereka yang pernah mengalami hal tersebut. Kondisi ini yang mengakibatkan seorang anak menjadi murung,sedih yang berkepanjangan serta malu terhadap kondisi keluarga yang hancur.

Bahkan ada beberapa anak dari Broken Home yang merasa putus asa dengan hidupnya melakukan hal-hal negatif seperti mulai merokok,narkoba dan minuman keras dan kabur dari rumah .Karena di saat itulah mereka merasa tenang, tanpa ada dampingan / bimbingan orang tua mereka merasa bebas, yang ada dipikiran mereka hanyalah mencari kesenangan sesaat dan dapat melupakan masalah mereka saat itu.

Upaya yang  dilakukan untuk mengurangi permasalahan tersebut, sebagai duta anak Syaiful Akbar mensosialisasikannya kepada masyarakat saat sedang carfreday, Dikarenakan saat carfreeday berlangsung, banyak masyarakat yang sedang bersantai yang dapat diajak untuk bersosialisasi demi kepentingan nasib masa depan anak muda di negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun