Mohon tunggu...
Devita Elvida
Devita Elvida Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ideologi dalam Komunikasi Berkelanjutan

3 Desember 2017   23:58 Diperbarui: 4 Desember 2017   00:48 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Semua bentuk komunikasi perlu adanya perkembangan dalam melihat kondisi dan situasi yang terjadi disekitar lingkungan kita. Dalam hal ini diperlukan transformasi  wacana environmentalisme selama beberapa dekade terakhir yang dijelaskan oleh Elkington (1997, 2004) seperti yang terjadi dalam tiga gelombang dan oleh Eder (1996) dalam tiga tahap. Elkington seorang konsultan mencakup kerangka waktu 1961- 2001 dan menggambarkan bahwa hari Bumi di tahun 1970, sebagai masa ketika ada pemahaman bahwa dampak lingkungan harus dibatasi. Hal ini mengakibatkan adanya sikap defensif terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Eder seorang akademisi mendeskripsikan tiga gelombang atau fase yang menekankan gagasan pada pola siklus yang mendominasi environmentalisme tersebut.

Eder (1996) memulai tiga fase di akhir tahun 1960an. Dia menggambarkan fase pertama dimana ketidakcocokan ekologi dan ekonomi yang dapat menimbulkan masalah lingkungan.Tahap kedua terjadi ketika pendekatan peraturan mendominasi tindakan lingkungan. Fase ketiga adalah normalisasi budaya yang menunjukkan keprihatinan lingkungan dan integrasi mereka dengan pola pikir ideologis yang ada.

Dari semua fase tersebut Eder melihat bahwa sebenarnya environmentalisme merupakan titik balik dalam evolusi budaya modernitas yang memberikan budaya baru sehingga membuat perkembangan yang modern dalam ekologi industrialisme maupun pandangan-pandangan lainnya. Dalam hal ini dapat dilihat setiap orang pasti memiliki pandangan yang berbeda-beda dalam menanggapi kepentingan apa yang menjadi penting dibicarakan dalam hal komunikasi lingkungan. Jika dilihat setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda satu sama lain yang bisa berupa protes atu kritik tergantung konteks apa yang ingin dibicarakan.

Dengan begitu seesorang harus bisa bersikap kritis terhadap perubahan enviromentalisme karena semakin modernnya gaya hidup seseorang tentu akan berpengaruh juga terhadap budaya maupun ideologis di lingkungannya.  Hal ini juga beraitan dengan filsafat lingkungan dimana perilaku seseorang dinilai penting dalam berkomunikasi terhadap lingkungan ditempatnya yang bisa berupa motivasi yang mengubah perilaku seseorang mengenai fiilsafat lingkungan tersebut. Berbagai ilmu filsafat lingkungan yang ada berguna untuk sarana untuk memahami spektrum filosofi yang mendasari wacana lingkungan. Dapat kita lihat ketika kita sedang belajar komunikasi korporat kita harus menyatakan secara realistis kita dengan tidak mengharapkan korporasi masuk umum atau Noranda secara khusus untuk mematuhi agenda lain selain kapitalis.

Untuk itu seseorang harus mampu memahami semua ilmu filsafat yang berkaitan dengan komunikasi lingkungan. Sebenarnya ekologi itu sendiri berkaitan untuk mendorong sikap manusia agar mampu beretika yang lebih mendasar pada perspektif filosofis. Prinsip itu menyatukan gerakan ekologi yang mendalam termasuk keyakinan dasar bahwa baik kehidupan manusia maupun lainnya terdapat  keragaman bentuk kehidupan yang memiliki nilai intrinsik yang berbeda-beda. 

Seperti contoh perusahaan yang bernama Noranda yaitu perusahaan pertambangan terkemuka di Kanada yang memiliki sejumlah masalah lingkungan. Noranda adalah salah satu perusahaan pertama di Kanada yang mulai berproduksi laporan lingkungan dan telah memenangkan berbagai penghargaan pelaporan untuk tahunannya. Wacana lingkungan Noranda telah berubah selama bertahun-tahun demikian juga sifat dan judul laporan Noranda.

Laporan Noranda dari tahun 1990 sampai 1994 dikenal sebagai laporan lingkungan. Pada tahun 1995 sampai 1998 laporan menjadi laporan lingkungan, kesehatan dan keselamatan. Dari tahun 1999 dan seterusnya, Noranda menamainya laporan sebagai laporan pembnagunan berkelanjutan yang bertujuan untuk mengidentifikasi cerita yang sedang berlangsung  yang menimbulkan perubahan sosial  yang kemudian menghasilkan sebuah panduan. Untuk itu diperlukan struktur dalam analisis wacana kita dalam mengidentifikasi filosofi lingkungan yang digunakan. Untuk itu kita dapat memilih tiga perangkat pembingkaian kognitif yang digariskan oleh Eder (1996) yaitu tanggung jawab moral, objektivitas empiris dan penilaian estetik. Semua aspek ini berhubungan dengan kehidupan sosial yang digabungkan dengan framing sebagai bentuk identitasi dan legitimasi dari perusahaan Noranda.

Jadi, meskipun laporan yang dihasilkan perusahaan Noranda itu berbeda-beda namun isi laporannya cukup konsisten dari filsafat lingkunga. Dalam hal ini dibutuhkan suatu sikap kontrak sosial yang dominan dalam menyikapi wacana lingkungan yang lebih luas serta melihat filosofi lingkungan yan dapat menciptakan perubahan sosial. Karena yang kita tahu perkembangan laporang ini berkelanjutan setiap tahunnya yang artinya ingin menegaskan bahwa wacana lingkungan merupakan pusat masyarakat (Eder,1996). Namun sebuah perusahaan juga harus memntingkan persaingan dalam memperoleh suatu kekuasaan karena setiap perusahaan pasti memiliki kepentingan yang  berbeda-beda. Untuk itu perlu ditingkatkan perubahan dan tindakan dalam mengubah filosofi yang relatif konstan. Dengan hal tersebut diperlukan tindakan secara nyata atau realitas dengan konsisten memberikan laporan atas pembangunan berkelanjutan yang memiliki potensi untuk mengubah tingkah laku.

Proses pelaporan ini tentu tidak mudah dilakukan namun sebenarnya hal ini dilakukan untuk memberikan kontribusi yang berisi wacana yang lebih luas harus melayani untuk digunakan sebagai strategi manajemen dan sistem informasi yanga dapat menyebabkan perubahan. Karena setiap perusahaan sama halnya seperti perusahaan milik Noranda mementingkan masa depan dari perusahaan mereka. Untuk itu diperlukan sikap atau perilakua yang kuat dalam mempertahankan keberhasilan sebuah perusahaan. Jika suatu saat terjadi suatu permasalahan atau kasus harus bisa memecahkan maslaa tersebut dengan melihat bagaimana komunikasi atau filosofis yang terjadi di lingkungan pekerjaan tersebut dan setiap perusahaan juga harus bisa membuat laporan demi masa depan yang baik dalam pembangunan berkelanjutan yang dijalani masing-masing perusahaan.

Daftar Pustaka

Buhr,Nola. (1996). Ideology, the environment and one worldview A discourse analysis of Noranda's environmental and sustainable development reports. University of Saskatchewan : Canada

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun