Oleh: Elvida Busma
Horizon senja rengkuh aku dalam dimensi nol. Hampa gerak, hilang jarak, tanpa sajak. Aku kaupasung, terpukau risau tertikam pisau. Saat pelangi dan hari berhenti, menjadi lukisan yang kau coba bingkai dengan kata persahabatan.
Camar-camar petang lirih melukis jingga. Sepotong hati masih menantimu meniupkan sabda purba. Dengarlah rintihan  buruh, segigil rindu jatuh menganyam kabut dan asap kapal. Angin telah berkisar lara mengepal.
Penampikanmu memantulkan luka yang tak henti. Padahal aku sudah lama menanti untuk membelai mimpi. Biarlah kenangan meracuni hati.
Kau tahu sayang? Â
Renjanaku sudah lama kelu di gudang-gudang tua berdebu. Ringkih berdesakan di antara karung sagu dan belacu. Akan tetapi kucoba jua menghibur dermaga hati. Esok mercusuar tak berhenti berseri.
Tangerang, 20 Februari 2020.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI