Mohon tunggu...
Elvida Busma
Elvida Busma Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Menulis adalah cara berbagi dengan sesama tanpa dibatasi ruang dan waktu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Detak Demi Detik

11 September 2019   03:18 Diperbarui: 11 September 2019   03:21 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Detak detik
Mengalir bak sungai  tak akan kembali
Dan lembaran kisah yang ditulis akan usang jadi kenangan
Terkadang ia meranyap pelan lain waktu berlari sangat cepat
Masihkah kau menunggu tanpa mengerjakan sesuatu?

Atau kau ingin ditelan waktu?
Membakar hari menjadi abu
Lalu maut datang menjemputmu
Tanpa kau mempersiapkan sesuatu

Betapa perkasanya dirinya
Tak ada yang dapat menghentikan lajunya
Sudahkah ada jejak yang kau tinggalkan?
Agar namamu tetap dikenang

Jika ia telah pergi, tak akan pernah kembali berlalu sangat cepat melaju tanpa basa-basi
yang tertinggal tak akan pernah menyamai lajunya

Pernahkah kau menyadari?
Waktu yang berlalu tak akan pernah lagi kau temui, apakah sudah cukup jejak yang kau tinggalkan untuk dikenang, atau  tulis sedikit sejarah yang bisa dibanggakan.

Waktu adalah harta yang paling berharga namun sering  tersia-siakan,
selayaknya harta dikelola dengan baik, karena tanpa dikelola ia akan habis dan
akhirnya hanya menyisakan
penyesalan.

Tangerang, 11 September 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun