Mohon tunggu...
Elvida Busma
Elvida Busma Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Menulis adalah cara berbagi dengan sesama tanpa dibatasi ruang dan waktu

Selanjutnya

Tutup

Trip

Hoyak Tabuik, Tradisi Memperingati Hari Asyura Masyarakat Minang yang Unik!

10 September 2019   05:46 Diperbarui: 10 September 2019   05:52 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar berasal dari https://docplayer.info

Masyakat  Minang terkenal dengan prinsip adat "Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah" yang artinya adat bersendikan hukum, hukum bersendikan Alquran. Jadi adat Minang berdasarkan syariat Islam

Hal ini bisa dilihat dari beberapa ritual adat dan keagamaan. Salah satunya peringatan 10 Muharam atau yang dikenal juga hari Asyura, dalam menyambut hari Asyura masyakat Minang memiliki tradisi unik, yaitu Hoyak Tabuik.

Hoyak Tabuik adalah sebuah perhelatan yang dilakukan oleh masyarakat Minang khususnya daerah Pariaman. Pariaman sendiri adalah sebuah kota kabupaten di Propinsi Sumatra Barat. 

Jika dari ibukota propinsi berjarak sekitar 56 km. Jika dari bandara internasional Minangkabau berjarak 25 km. Kota Pariaman merupakan kota yang berada di pantai barat Sumatra. 

Memiliki luas daratan 73,36 km, dengan luas perairan 282,69 km dan memiliki 6 buah pulau kecil, yang bisa dinikmati keindahannya, jika libur diakhir pekan

Perayaan tabuik merupakan tradisi turun temurun masyarakat Pariaman yang sudah berlangsung puluhan tahun yang lalu. Tabuik merupakan peringatan atas hari wafatnya cucu Nabi Muhamad SAW. Imam Husain bin Ali beserta keluarga dan sahabatnya terbunuh dalam perang di padang Karbala.

Menariknya tabuik itu ada dua macam, . Pertama Tabuik Pasa (pasar) yang berasal dari wilayah selatan dari sungai yang membelah kota  sampai ke tepian Pantai Gondariah. Kedua Tabuik Subarang (seberang) yaitu tabuik yang berasal dari sisi utara seberang sungai,  yang disebut daerah Kampung Jawa.

Tradisi tabuik ini mempunyai beberapa tahapan mulai dari mengambil tanah, menebang pohon pisang, maatam, mengarak jari-jari, mengarak sorban, tabuik naik pangkat, hoyak tabuik dan terakhir membuang tabuik ke laut, prosesi ini berlangsung dari tanggal 1 Muharam sampai  10 Muharam. Dimana pemerintah daerah sebagai penyelengara menyesuaikan penyelengaraannya disesuaikan libur akhir pekan.

Perayaan ini sudah menjadi agenda tahunan pemerintah daerah. Puluhan ribu pengunjung datang dari berbagai pelosok nagari  Sumatra Barat, bahkan turis asing pun banyak yang menanti perayaan ini. 

Pantai Gondariah sebagai pusat perayaan festival, masa akan berbondong-bondong terutama menjelang tabuik diarak menuju laut.

Anda tertarik untuk menyaksikan tabuik? Bila ada waktu, buatlah agenda untuk bisa berkunjung  ke Padang Pariaman. Anda akan disambut hangat keelokan alam dan keramahan masyarakatnya. Serta wisata kuliner yang siap mengoyang lidah anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun