Lihatlah bagaimana tangan-tanganmu menyulap lingkungan
Dulu hamparan sawah hijau adalah tempat kami menikmati hari
Kini berubah menjadi rimba beton
Dan pabrik-pabrik industri
Gedung-gedung angkuh berdiri
Tak ada lagi lapangan bola kaki
Untuk bermain anak-anak ibu pertiwi
Jangan demi berjaya hilang hati nurani
Tidakkah kau sadari?
Karbon monoksida, nitrogen, metana, etana, belerang telah jadi udara
Pembangun, kemana kami harus pergi?
Ketika penggusuran dilakukan tak berperi
Air, udara dan tanah menjerit histeri
Cukup kau merenggut hak-hak kami
jangan kau rampas masa depan anak negeri
Haruskah kami melacurkan diri
Demi kehidupan yang manusiawi?
Tangerang, 05 Februari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H