"Apa-apaan lagi ini tantangan? Aku kan nggak punya akun twitter." Kakak saya tertawa mendengar keluhan saya saat membaca tantangan hari ke-25 program Samber THR Kompasiana.Â
"Sudah tanggung mau mundur, nggak sampe seminggu lagi." Kakak memberi semangat.Â
"Ini hape, aplikasi manalah yang harus aku uninstall biar bisa install twitter." Â Peringatan "ruang penyimpanan hampir habis" itu sudah beberapa bulan ini mengingatkan saya untuk mengosongkan beberapa ruang.Â
Gara-gara ikutan program Samber THR Kompasiana, saya jadi punya aplikasi IGTV dan yang terbaru adalah Twitter. Nggak usahlah saya ceritakan aplikasi apa yang saya uninstall gegara harus digantikan posisinya oleh IGTV dan Twitter.Â
Awalnya, saya tidak yakin bisa mengikuti secara konsisten tantangan menulis maraton selama Ramadan dari Kompasiana ini. Seringkali saya menyelesaikan tantangan sudah mepet waktu. Setelah dilalui setengah perjalanan, saya menguatkan hati untuk berusaha menyelesaikan tantangan ini. Nah, nggak terasa, hari ini sudah hari ke-25.Â
Tadinya, saya sudah mau menyerah saat ada tantangan memposting video menyiapkan menu berbuka puasa. Saya harus mengakui kelemahan saya di bagian produksi konten video. Lalu keponakan saya meyakinkan saya, "tugas sekolah Asif lebih banyak bikin video. Jadi, Tante rekam saja videonya, biar Asif yang bantu edit."Â
"Yes...berarti satu tantangan sudah ada yang bantu." Ucap saya girang, "berarti besok-besok kalo ada tantangan bikin video lagi, berarti itu tugas Asif, ya?" Kali ini saya butuh dukungan untuk jangka panjang. Ha ha...