Dalam kitab Shahih Bukhari, juz 3, nomor 3223, diriwayatkan oleh perawi hadits terkenal, Abu Hurairah, Nabi Muhammad menceritakan tentang Nabi Musa.Â
Nabi Muhammad mengisahkan, Nabi Musa adalah orang yang sangat pemalu, terutama dalam hal berpakaian. Nabi Musa tidak mau mengumbar bentuk tubuhnya dan biasa menutup seluruh tubuhnya karena sifat pemalunya.Â
Ternyata, kebiasaan itu menjadi bahan gunjingan kaum Bani Israil. Muncullah desas-desus negatif tentang Nabi Musa. Di antara kaum Bani Israil menuduh Nabi Musa memiliki penyakit kulit. Tuduhan tersebut menyebar dari mulut ke mulut.Â
"Namun bukan Nabi kalau Allah tidak turun tangan menjernihkan suasana. Allah berketetapan membersihkan Nabi Musa dari semua tuduhan tersebut." Jelas Nabi Muhammad.Â
Suatu ketika Nabi Musa mandi di sungai. Karena sendirian, Nabi Musa menanggalkan bajunya dan meletakkan di atas sebuah batu.Â
Mulailah Nabi Musa mandi. Tak berapa lama Nabi Musa selesai mandi. Tapi, saat Nabi Musa hendak mengambil bajunya di atas batu, dengan kehendak Allah, batu itu malah lari dan membawa baju Nabi Musa.Â
Nabi Musa tercengang dan langsung mengambil tongkatnya. Dia mengejar batu tersebut. "Hey batu! Kembalikan bajuku!," teriak Nabi Musa.Â
Sampai beberapa saat Nabi Musa tidak.bisa mengejar hingga terlihat kerumunan orang Bani Israil. Mereka menatap tak berkedip ke arah Nabi Musa yang bugil, tanpa cacat. Tidak seperti yang dituduhkan oleh sebagian kaum Bani Israil kepadanya.Â
Ketika sang batu berhenti berlari, Nabi Musa segera mengambil bajunya dan langsung mengenakannya. Karena masih jengkel Nabi Musa memukuli batu tersebut dengan tongkatnya. "Demi Allah, batu itu masih memiliki bekas-bekas pukulan,"ujar Nabi Muhammad  .Â
Setelah kejadian itu, terbebaskan Nabi Musa dari tuduhan itu. Inilah, menurut Nabi Muhammad, yang dimaksud Allah saat berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa; maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah." (Al-Ahzab, ayat 69).Â